Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan membajak sopir Metromini untuk masuk ke PT Transjakarta, apabila Metromini enggan bergabung dengan Transjakarta dengan pengoperasian bus sistem rupiah per kilometer.
Namun, Basuki mengaku tidak akan merayu Metromini yang kepemilikannya perseorangan ini untuk bisa bergabung dengan Transjakarta, seperti halnya Kopaja.
“Tidak usah usaha (merayu), yang lain mau jalani saja, dia (Metromini) nanti juga berhenti sendiri. Kalau mereka bandel, bangkrut,” kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Kamis (6/8).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mencontohkan, bus Transjakarta akan menerapkan tiket harian, bulanan, hingga tahunan, yakni hanya dengan membayar Rp 7.000 (untuk tiket harian) saja, maka penumpang bisa naik kapan pun sebanyak apa pun di hari itu.
“Terus ada solar naik segala macam, kamu (Metromini) mau sekali naik Rp 5.000, penumpang mau naik bus kamu atau tidak? Tidak, kan? Ya bangkrut, sopir yang baik, saya bajak saja kerja dengan kami. Selesai, kan?” kata dia.
Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sistem rupiah per kilometer untuk bus yang berada di bawah Transjakarta. Bus-bus milik operator tersebut bekerja sama dengan Transjakarta dengan dibayar oleh DKI dengan sistem tersebut.
Operator-operator yang sudah ada, seperti Damri, Mayasari, termasuk Kopaja juga sudah bergabung dengan Transjakarta untuk mengikuti sistem tersebut, termasuk pembelian busnya. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]
Beli busnya kelamaan, yg ready stok aja, bisr cepet! Masak mau beli mesti nungga-nunggu, emangnya utang???
Beli bus build-up baru memang bisa, tapi resikonya ratusan karyawan perusahaan karoseri nganggur, kurang kerjaan. Kebijakan beli bus baru tdk meningkatkan ekonomi nasional.