Lantik 100 Pejabat DKI, Ahok: Yang Penting Kerja dan Anti Suap!

0
44

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali melantik sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI. Ada 100 orang yang dilantik karena mengemban jabatan baru.

Pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat dilakukan di Ruang Balai Agung, Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pagi ini. Dengan mengenakan setelan jas hitam dan peci hitam, Ahok membacakan sumpah jabatan.

“Hari ini saya dengan resmi melantik saudara-saudara sebagai pejabat tinggi pratama dan administrator kota administrasi Jakarta. Saya percaya Saudara bisa mengemban tugas sebaik-baiknya,” ujar Ahok.

Dalam kesempatan ini, Ahok melantik sejumlah pejabat eselon 3 dan 2. Salah satu di antaranya adalah Budi Utomo yang kini menjadi Bupati Kepulauan Seribu.

Selain Budi, Ahok juga melantik wakil bupati, wakil wali kota sejumlah kota administrasi Jakarta, sekretaris kota administrasi Jakarta dan asisten deputi gubernur bidang perindustrian.

“Hari ini sebagian hasil tes itu kita angkat, kita akan pilih 100 terbaik dari seluruh hasil tes. Tidak semua yang tidak lolos itu tidak baik. Yang dibutuhkan di Jakarta orang yang mau kerja, yang pintar terlalu banyak di DKI. Nggak usah terlalu pintar nggak masalah yang penting mau kerja,” terang Ahok saat memberi sambutan.

“Saya tidak butuh orang terlalu pintar di DKI, saya butuh orang yang tegas dan tidak terima suap. Itu saja,” sambungnya.

Ahok juga menegaskan pihaknya tengah mengevaluasi sistem tunjangan kinerja daerah (TKD). Sebab tidak sedikit menurutnya PNS DKI yang tidak banyak kerjaannya masih mendapat TKD.

“TKD saya ingatkan berkali-kali kalau anak buah bandel atau tidak punya pekerjaan lapor kami pindahkan ke yang banyak kerjaan, bukan dijaga. Dibawa rapat dan menelaah supaya dapat poin yang penuh,” kata Ahok.

“1 lembar kertas menelaah seminggu. Isinya menelaah semuanya. Atasannya tahu? Tahu. Lebaran bagi-bagi uang memangnya saya tidak tahu? Kan saya bilang nggak usah dibagi,” sambungnya.

Ahok juga kembali menegaskan agar lurah dapat berperan seperti manager di daerahnya. Di mana, dia harus bisa memelihara daerah dengan baik dan tahu semua persoalan daerahnya.

Dia pun mengingatkan kepada pejabat yang baru dilantiknya agar tidak menerima gratifikasi dalam bentuk apapun. Sebab apabila sampai ke tangan KPK maka bukan tidak mungkin seluruh harta bendanya akan disita.

“Saya ingatkan kalau korupsi kadang dipenjara disuruh kembalikan kerugian negara, kalau gratifikasi Bapak Ibu seluruh harta disita. Begitu nerima uang atau amplop apapun itu gratifikasi,” ucap Ahok.

“Begitu ada satu orang yang lapor ke KPK, saya pun akan langsung berasumsi si A tidak hanya memberi ke A pasti semuanya juga kena. Jadi Bapak Ibu cukupkanlah dengan gaji saat ini. Mati juga 2×2. Gratifikasi dan terima suap itu sangat bahaya, harta bapak ibu bisa disita bisa dikenakan tindak pencucian uang,” katanya. [Detikcom]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here