"Little Little To Me, Salary No Up Up"

3
71

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta finalis Abang None untuk dapat mengetahui seluk beluk Jakarta. Sehingga ia meminta Abang None tidak hanya ditempatkan berdiri di depan pintu dan menerima tamu.

Jika demikian, maka kualitas yang dimiliki Abang None tidak dapat disalurkan. Basuki mengimbau Abang None dapat menemani tamu asing maupun Duta Besar ketika ada acara kenegaraan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Sebab, rata-rata mereka memiliki kemampuan bahasa asing dengan baik.

“Tamu-tamu asing itu jangan dibiarkan bengong. Kalau saya suruh PNS (pegawai negeri sipil) atau pejabat buat temani tamu asing, mereka itu kadang-kadang enggak berani karena kesulitan bahasa Inggris juga. Kalaupun berani, nanti dia malah bilang ke tamu asing ‘little little to me, but salary no up up’ (sedikit sedikit nyuruh gue, tetapi gaji tidak naik-naik),” kata Basuki berceletuk yang disambut gelak tawa para undangan, saat menerima finalis Abang None 2015, di Balai Kota, Rabu (12/8/2015).

Tidak hanya pariwisata, Abang None juga harus mengetahui program 5 T (lima tertib) yang digalakkan Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya.

Untuk tertib hunian, Basuki ingin finalis Abang None mensosialisasikan program Pemprov DKI di rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Tahun depan, Pemprov DKI terus menambah unit bus wisata gratis.

Nantinya Abang None bisa diberdayakan ke dalam bus tersebut dan mensosialisasikan program-program DKI kepada penumpang.

“Kami juga akan membangun pusat komando atau showroom Jakarta Smart City. Abang None bisa bertugas di sana, saya ingin Sabtu Minggu Balai Kota dibuka untuk umum dan turis. Abang None bisa arahkan pengunjung melihat-lihat Jakarta secara teknologi,” kata Ahok, sapaan Basuki.

Selain program 5T, program lain yang harus diketahui Abang None seperti program Jakarta Smart City, Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan lain-lain.

“Mungkin Abang None perlu juga magang di Badan PTSP untuk belajar bagaimana melayani masyarakat. Belajar bagaimana mengurus perizinan dan menjadi calo tanda kutip bagi warga DKI,” kata Basuki.

Di akhir sambutan panjang lebarnya, Basuki sempat menyindir Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.

“Ya sudah, saya langsung tutup saja sambutannya. Saya tidak mau lama-lama, saya khawatir Pak Anas tertidur nanti,” kata Basuki yang kembali mengundang gelak tawa para undangan. [Kompas.com]

3 COMMENTS

  1. ups sulit dipisahkan dari korupsi, kenapa? karena dari dulu sudah menjadi satu, kalau dipisahkan jadi aneh kedengarannya, coba pak Ahok perhatikan: kor-UPS-i….nah kalau UPS dibuang dari korupsi, hasilnya: KORI…, apa itu KORI??? entahlah… 😀

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here