"Kenapa Bapak Ahok Galak?"

1
45

Ahok – Suasana wahana Temple Of Fire Dunia Fantasi menjadi riuh ketika seorang anak bernama Alam (10) bertanya kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pertanyaan polos bocah asal Senen, Jakarta Pusat, itu mengocok perut ribuan peserta Hari Anak Nasional (HAN) 2015 Provinsi DKI Jakarta.

“Kenapa Bapak Ahok (Basuki) galak?” tanya Alam pada Basuki, Rabu (26/8/2015).

Basuki langsung tertawa mendengar pertanyaan itu. Ia pun menjelaskan bahwa sikap galaknya hanya ditujukan kepada orang-orang tertentu.

“Bapak harus galak kalau ada orang nyuri uang rakyat. Kalau sama kalian enggak galak kok, senyum-senyum aja dari tadi,” kata Basuki disertai gelak tawa.

Sementara itu Alam masih tertawa kecil dan berdiri tegap di depan Basuki, tetapi tangannya yang memegang mikrofon terlihat gemetar.

“Ayo ada yang mau ditanya lagi enggak? Kok jadi gemetaran,” tanya pembawa acara yang mendampingi Alam.

Alam tersipu, tetapi ia menggeleng.

“Kamu namanya siapa?” tanya Basuki.

“Alam.”

“Rumahnya di mana?” tanya Basuki lagi.

“Dari Senen, Pak,” jawab Alam.

“Kamu pasti orang Betawi nih. Sama kayak Bapak, langsung ‘nabrak’ aja kalau ngomong,” kata Basuki tertawa.

Setelah itu, Basuki kembali melayani pertanyaan-pertanyaan dari anak-anak yang menghadiri peringatan HAN 2015 itu. [Kompas.com]

“Pak Ahok Memang Ganteng, Lebih Ganteng kalau Enggak Marah-marah”

Kehadiran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Dunia Fantasi, Ancol, Jakarta Utara, bukan hanya membuat heboh anak-anak. Orangtua yang menemani anaknya ikut-ikutan semangat bertemu Basuki.

Pada saat acara peringatan Hari Anak Nasional akan dimulai, anak-anak masih mengerubungi pria yang akrab disapa Ahok itu. Pembawa acara sampai mengingatkan mereka bahwa acara akan dimulai.

“Ayo anak-anak duduk dulu. Acaranya sudah dimulai ya,” kata pembawa acara itu, Rabu (26/8/2015).

Namun, tampaknya mereka tidak terlalu memedulikan imbauan itu. Tetap saja mereka mengerubungi Basuki.

“Ayo salim sama Pak Ahok. Enggak galak kayaknya, senyum terus tuh,” kata seorang ibu mendorong anaknya untuk menyalami Basuki.

Suasana tambah meriah ketika Ketua Panitia Harian Anak Nasional 2015 DKI Yusuf Jamal memberi pantun kepada Basuki.

“Sabtu malam makan sekoteng. Lebih enak pakai kacang merah. Emang dasar Pak Ahok memang ganteng. Lebih ganteng lagi kalau enggak marah-marah.”

Sontak seluruh pengunjung tertawa mendengar pantun itu.

“He-he-he, i’m sorry, Pak, ini pantun titipan, Pak. I Love You Darling, ha-ha-ha,” kata Yusuf tertawa.

Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984.

Peringatan HAN tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2015 melibatkan 1.500 peserta, yang terdiri dari anak jalanan, anak terlantar, anak penyandang disabilitas, anak berhadapan dengan hukum, anak yatim piatu, dan lain-lain.

Adapun tema peringatan HAN 2015 tingkat provinsi DKI Jakarta adalah “Wujudkan Generasi Penerus Bangsa Berkepribadian dan Berkarakter Positif Melalui Lingkungan dan Keluarga”.

Dalam acara itu turut dimeriahkan dengan hiburan serta pemberian santunan sosial. Para peserta juga diberi kebebasan bermain wahana-wahana Dufan serta Pantai Ancol seharian ini. Hal ini juga merupakan pemenuhan dasar anak, yakni hak berekreasi. [Kompas.com]

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here