Tahun Depan Tidak Boleh Lagi Sewa Truk Sampah

2
61

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memerintahkan pihak Dinas Kebersihan DKI Jakarta untuk menghentikan kegiatan penyewaan truk sampah pada akhir tahun ini. Hal ini berarti, mulai tahun depan, Dinas Kebersihan tidak lagi mengalokasikan anggaran penyewaan truk sampah senilai Rp 400 miliar per tahun.

Perintah Basuki tersebut, dibenarkan Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI, Ali Maulana Hakim. Mulai tahun depan, kata Ali Maulana, pihaknya tidak akan lagi melaksanakan sewa menyewa truk sampah. Kontrak penyewaan truk sampah akan dihabiskan hingga akhir Desember tahun ini.

“Tahun depan, kita nggak ada sewa menyewa truk sampah lagi. Tahun ini, dihabiskan semua sewanya sampai Desember. Selesai. Habis itu nggak ada lagi,” kata Ali seusai mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (7/9).

Ali menjelaskan, awalnya program penyewaan truk sampah ini dikarenakan DKI Jakarta kekurangan armada pengangkut sampah. Sehingga mau tak mau dilakukan penyewaan truk sampah. Namun, setelah adanya rencana penambahan truk armada hingga 1.000 unit pada akhir tahun ini, maka program penyewaan truk sampah dihentikan.

“Awalnya, kita kekurangan armada. Kan tahun ini, penyewaan truk sampah melanjutkan tahun-tahun sebelumnya yang sudah sewa. Nah, Pak Gubernur mengamanatkan tahun ini terakhir sewa. Tahun depan nggak ada sewa lagi. Makanya kita beli truk sesuai dengan kebutuhan kita terkait daya tampungnya,” ujar Ali.

Diungkapkannya, anggaran penyewaan truk sampah sebesar Rp 400 miliar tersebut dinilai Basuki terlalu besar. Lebih baik anggaran tersebut digunakan untuk membeli angkutan truk sampah. Sehingga Dinsih DKI tidak perlu lagi menyewa truk pengangkut sampah dengan harga yang mahal.

“Tapi kalau saya lihat, anggaran Rp 400 miliar bukan total biaya hanya untuk sewa truk sampah saja. Tetapi ada biaya-biaya lainnya. Hitungannya itu sewa dibayarkan sebesar Rp 1,6 juta per enam ton sampah,” jelasnya. [Beritasatu.com]

2 COMMENTS

  1. setuju. dipasang GPS untuk ‘memastikan’, apakah truk tsb beroperasi atau tidak. armada 1000 truk kalau yang dipakai 50% = 500. ingat kasus alat berat pak Ahok, utilitas hanya 4 jam tapi minta tambahan alat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here