Cara BTP agar Antrean Kemotrapi di RS Dharmais Tak Panjang

1
64
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meresmikan ruang kemoterapi Tulip unit Hematologi Onkologi Paliatif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Barat, Kamis (10/9/2015) - Kompas.com

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa bersyukur akhirnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan memiliki ruang kemoterapi. Ruang kemoterapi ini merupakan pengobatan dengan menggunakan obat keras (beracun atau kimia) untuk merusak atau membunuh sel-sel kanker atau tumor yang tumbuh dengan cepat.

Ruang kemoterapi ini adalah fasilitas pertama yang tersedia di RSUD Tarakan di Jakarta.  “Makanya saya sangat bersyukur. Karena kalau kita lihat RS kanker yang ada, hampir semua pasien yang mau kemoterapi itu ngantrinya luar biasa, apalagi yang di RS Dharmais itu dari seluruh Indonesia,” kata Basuki, saat meresmikan ruang kemoterapi Tulip unit Hematologi Onkologi Paliatif, di RSUD Tarakan, Jakarta Barat, Kamis (10/9/2015).

Menurut Basuki, penderita kanker tidak boleh terlambat mengikuti kemoterapi. Tindakan kemoterapi itu akan sia-sia jika pasien harus mengantre lama.

Antrean panjang itu menyebabkan hasil kemoterapi tidak efektif. Sehingga, Basuki berencana akan menambah ruang kemoterapi di RSUD-RSUD lainnya. Hal itu pula yang membuat Basuki membeli sebagian lahan Rumah Sakit Sumber Waras untuk dijadikan rumah sakit khusus kanker.

“Rumah sakit Tarakan ini juga rumah sakit yang paling dekat dengan Dharmais. Makanya kenapa saya bilang, RS Sumber Waras tuh bagus, karena dekat dengan Tarakan dan Dharmais,” kata Basuki.

“Tapi sekarang cukup enggak kapasitas ruang kemoterapi di RS Dharmais? Kamu dateng aja di situ, kasihan orang-orang ngantrenya,” kata Basuki lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi mengatakan, setelah RSUD Tarakan, ruang kemoterapi juga akan dibangun di RSUD Pasar Minggu serta RSUD Koja. Menurut dia, antrean panjang di RS Dharmais menyebabkan pasien pengidap kanker menunggu ruangan hingga enam bulan lamanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama RSUD Tarakan Togi Asman Sinaga, mengatakan, dibukanya ruang kemoterapi ini karena antrean rumah sakit kanker RSCM dan Dharmais yang over kapasitas mencapai 2-3 bulan.

“Itu yang membuat pasien DKI sulit mendapat akses. Sejak Februari sudah bentuk tim, Juni kami sudah soft opening layanan kemoterapi. Hari ini diresmikan,” kata Togi.

Ke depannya, RSUD Tarakan akan mengedepankan pelayanan terpadu. Seperti layanan bedah toraks kardio, katerisasi jantung dan pembuluh darah, pelayanan penyakit dalam, dan beberapa lainnya. [Kompas.com]

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here