2016, DKI akan Bangun 150 RPTRA

1
60

Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menambah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Jika tahun ini akan dibangun di 60 lokasi, tahun depan rencananya akan dibangun hingga 150 lokasi. Pembangunan seluruhnya tidak menggunakan APBD DKI Jakarta, melainkan dari program corporate social responsibility (CSR).

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, hingga akhir tahun ini ibukota akan memiliki 60 RPTRA yang tersebar di lima wilayah. Sudah ada empat RPTRA yang diresmikan, sementara sisanya masih dalam tahap pembangunan.

“Kita lagi bangun 56 lokasi. Makanya mereka bilang bapak sanggup nggak untuk peresmian terus? Saya akan selesaikan di November dan Desember. Tahun depan mau tambah 150 lokasi lagi,” kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/9).

Basuki meminta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) menyiapkan pembelian lahan mulai tahun ini. Agar pada tahun depan bisa langsung dilakukan pembayaran. “Lahan yang 56 lokasi sudah siap ini, sudah tidak masalah. Untuk yang tahun depan 150 lokasi, saya suruh beli lahan tahun ini,” ucapnya.

Dikatakan Basuki, pembangunan RPTRA ini sepenuhnya merupakan program CSR. Pihak swasta yang menyumbang pembangunan diperbolehkan memasang logo perusahaan di lokasi RPTRA. Dalam pembangunan RPTRA menghabiskan anggaran hingga Rp 700 juta.

“Nggak pakai duit APBD ini. Ini semua CSR, dia boleh tulis merek perusahaan. Tapi untuk tahun depan tetap akan dianggarkan, jika ada perusahaan yang akan menyumbang anggaran akan diubah di APBD Perubahan,” katanya.

Dengan adanya CSR, tambah Basuki, dirinya bisa mengetahui harga satuan untuk pembangunan satu RPTRA. Karena jika semua dianggarkan melalui APBD bisa mencapai Rp 3-5 miliar. “Kita sudah tahu harga satuannya. Yang RPTRA itu di bawah Rp 700 juta,” tandasnya. [Beritajakarta]

Wujudkan Kota Layak Anak, Basuki Perbanyak RPTRA

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengakui Jakarta belum menjadi kota yang ramah anak. Namun, pihaknya terus berbenah dengan memperbanyak Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Sebanyak 60 lokasi ditargetkan selesai dibangun tahun ini.

“Menurut saya Jakarta belum layak anak. Karena trotoar masih jelek, taman bermain masih jelek, anak-anak juga banyak yang tidak sekolah,” kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (30/9).

Namun, kata Basuki, di Indonesia belum ada provinsi yang memiliki RPTRA. Bahkan, tahun ini dirinya menargetkan bisa membangun hingga 60 lokasi. Saat ini sudah ada enam lokasi yang dibangun. Sementara 54 lokasi sisanya dalam tahap pembangunan.

“Di Indonesia nggak ada provinsi yang membangun RPTRA, bukan sekedar taman. Kalau sekadar taman di Jakarta banyak taman. Tapi ini taman terpadu yang ngurusin orang dari janin sampai yang mau meninggal,” ucapnya.

Ketua Tim Gugus Tugas Jakarta Kota Layak Anak, Tuty Kusumawati mengatakan, dengan adanya RPTRA sudah mampu memenuhi 70-80 persen 31 indikator kota layak anak. “Sementara sisanya bisa dipenuhi melalui posyandu, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), serta berbagai aktivitas yang ada di Jakarta,” katanya.

Enam RPTRA yang sudah dibangun di antaranya yakni di Pulau Untung Jawa, Cililitan, Cideng, Sungai Bambu, Kembangan dan Gandaria Selatan. Sementara itu hingga akhir tahun ini 54 lokasi akan rampung dibangun. [Beritajakarta]

1 COMMENT

  1. Usul jangan pake rumput sintetis, tingkat lukanya lebih tinggi. Lihat saja itu woman world cup. Sampai berdarah darah. rumputnya diganti secara berkala. bukannya pemprov ada dinas pertanian? bikin yang bisa bongkar pasang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here