Ahok Tidak Setuju RPTRA Disebut Sarang Predator

0
53

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak setuju jika Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) disebut sarang predator bagi anak. Seperti diketahui Komnas Perlindungan Anak sempat menyebutkan RPTRA mempermudah para pelaku kejahatan seksual mencari mangsa. Ahok menilai RPTRA adalah tempat yang aman bagi anak karena bisa diawasi tetangganya sendiri.

“Kalau tidak ada tempat terbuka seperti ini lalu mau di mana? Di sini justru diawasi tetangganya karena saling berkumpul. Makanya kita buatkan RPTRA supaya bapak ibu ini bisa kenalin itu anaknya siapa,” ujar Ahok usai meresmikan RPTRA di rusun Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (23/12).

Menurutnya, tanpa ada RPTRA justru anak-anak yang bermain tidak bisa terawasi. Pihaknya pun berencana memasang CCTV atau kamera pengawas untuk memantau siapa saja yang keluar masuk ke RPTRA maupun rusun. “Kita targetkan 60 RPTRA dibangun tahun ini. Tapi sampai sekarang baru 50-an yang selesai, jadi sisanya mungkin Januari dirampungkan,” katanya.

Terkait hal ini, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengaku telah merancang susunan kegiatan yang ada di setiap RPTRA. Menurut Bambang, adanya susunan kegiatan ini bisa mengantisipasi waktu kosong yang dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan beraksi. “Itu sudah berhasil diterapkan di RPTRA Cililitan. Jadwal kegiatannya begitu padat, sehingga RPTRA selalu ramai dan kita atur agar tidak berbenturan,” jelasnya.

Untuk pengamanan, RPTRA Pulogebang sedikit diuntungkan karena berada di dalam rusun. Pihak keamanan dari pengelola rusun bisa ikut mengawasi keamanan. “Tentu tugas lurah dan camat untuk menjamin keamanan. Untuk CCTV sekarang memang belum ada tapi kita sudah minta kepada Diskominfo untuk segera diproses. Tentu rekan kepolisian dan Kodim juga ikut membantu,” pungkasnya. [SP.Beritasatu.com]

Resmikan Ruang Publik Ramah Anak di Cakung, Ahok Minta Lampu yang Terang

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Rusun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). Saat meresmikan, Ahok mengkritik warna lampu yang kurang terang.

“Aula lampunya masih (lampu) pijar. Jangan lagi ada lampu-lampu kayak gini, lampu kayak di kampung saya. Saya maunya lampu LED yang panjang, bersih, dan terang. RPTRA harus hijau dan hidroponik,” ujar Ahok, di Rusun Pulogebang, Jakarta Timur, Rabu (23/12/2015).

Ahok juga mengkritik belum adanya pipa gas di rusun. Padahal dengan adanya itu, penghuni rusun dapat menghemat 30-50 persen pembelian gas. Bahkan dia meminta rusun seharusnya tersedia lift.

“Jadi tidak ada lagi yang pakai tangga seperti ini,” kata dia.

RPTRA, lanjut Ahok dibangun untuk tempat kumpul penghuni rusun. Tujuannya agar terjalin silaturahmi.

“Saya ingin Bapak-Ibu bisa kumpul. Jadi bisa ketahuan apa kesulitan tetangga kita. Tetangga dekat jauh lebih berguna dibanding saudara jauh. Tetangga adalah saudara terdekat,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Walikota Jaktim Bambang Musyawardana berharap RPTRA ini akan membuat penghuni bahagia dan bangga.

“Sebagai contoh RPTRA di Cililitan hampir nggak pernah kosong pukul 20.00-22.00 WIB. Sabtu-Minggu padat dan komunikasi masyarakat bisa terjamin,” ucap Bambang.

RPTRA Pulogebang ini merupakan kerjasama Pemprov DKI dengan PT Summarecon Agung. PT Summarecon Agung membangun 6 RPTRA antara lain dua di Jaktim, tiga di Jakut dan 1 di Jakpus. Pada RPTRA terdapat taman, gazebo, alat bermain anak, aula serbaguna, ruang pojok ASI, posyandu dan perpustakaan gratis. [Detik.com]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here