Basuki Ajak Daerah Mitra Gunakan Qlue

16
230

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengajak, daerah mitra kota untuk menggunakan aplikasi qlue. Ia mengatakan, aplikasi qlue akan memudahkan masyarakat melaporkan dan mengontrol satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

“Saya berharap bisa ada laporan terpadu, kami punya program laporan qlue yang baik,” kata Basuki saat penyerahan usulan bantuan keuangan pemerintah kabupaten/kota di wilayah Bodetabekjur tahun anggaran 2017, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (26/2).

Basuki menjelaskan, laporan yang masuk diaplikasi qlue milik Pemprov DKI tidak hanya dari Jakarta. Beberapa warga luar Jakarta juga ikut melaporkan permasalahan di daerahnya. Hal itu menunjukan aplikasi sudah diketahui oleh masyarakat.

“Ini yang lapor bukan cuma warga Jakarta saja loh, makanya kami harapkan bisa juga gunakan aplikasi ini,” ujarnya.

Ditambahkan Basuki, kabupaten dan kota yang ada di sekitar Jakarta, tidak perlu membuat aplikasi baru. Aplikasi qlue yang sudah ada bisa langsung digunakan. Tapi aplikasi ini memerlukan dukungan dari lurah dan camat setempat untuk meresponnya.

“Aplikasi apapun kalau tidak didukung lurah-camat, kepala daerah jadi susah. Buat apa bikin aplikasi baru, tinggal pakai. Depok juga sudah belajar. Tapi memang butuh kelapa daerah yang agak keras,” tandasnya. [Beritajakarta]

16 COMMENTS

  1. Halo pak Ahok

    Rakyat Indonesia lebih suka dan lebih setuju kalo pak Ahok maju pilgub DKI lewat jalur independent melalui teman ahok.

    Pilih wakil gubernurnya yaitu Ibu Najwa Shihab aja presenter Metro TV, orangnya baik, cantik, cakap, pintar, merakyat dan pasti bisa mengimbangi dan melengkapi kekurangan pak Ahok.

    Pak Ahok – Ibu Najwa Shihab aja untuk pilgub DKI 2017 – 2022.

    Terus terang aja 99.99% rakyat Indonesia sudah ga suka dengan partai politik.

    Kalo independent itu tulus tanpa pamrih pak…

    Tolong pak Ahok jangan kecewakan teman ahok… jasa teman ahok sangat besar buat pak Ahok.

  2. pemda lain pada takut ketauan boroknya makanya ga mo pake qlue.klo pake.ntar tiap hari ribuan komplen wakakaka….lalu stafnya jg kaga ada yg handel….ajarin tuh pemda lain buat ppsu.

    • Usul Pak,
      1. Jl.DI Panjaitan depan Kantor Telkom Perumpung Jatinegara atau depan SPBU Perumpung, rusak mengelupas meskipun sering diperbaiki, kalau kita amati hal tsb. karenan beban jalan menahan kendaraan terlalu berat karena menyempitnya jalan (bottle-neck) didekat tikungan sebelum jembatan kearah Lampu Traffic Light Stasiun KA Jatinegara.Tempat tsb. dimanfaatkan oleh Tukang Tambal Ban, dengan cara membuat penutup saluran air untuk aktivitas usahanya dan sudah bertahun-tahun namun terkesan dibiarkan terus oleh aparat, sehingga arus jalan sering macet dijam-jam sibuk,
      Begitu juga diseberang jalan raya tsb. masih banyak warga memanfaatkan jalur hijau dan trotoar untuk aktivitas usaha (sebaiknya segera diaspal sehingga jalan bisa makin lebar) juga seringkali banyak BUS Angkutan mengisi penumpang sebelum masuk TOLL dalam kota (Prumpung)
      2. Masih banyaknya tiang telepon, listrik posisinya mengganggu arus jalan yang harus segera dibenahi (didepan Jl.Cililitan Besar tepatnya didepan Jl.Jengki Kec.Makasar . dan . di Jl.Squadron Halim kearah Jl.Kerjabakti persis ditikungan dekat jembatan/ Pos PM TNI-AU).

      3. Pelebaran jalan antara Jl.Kerjabakti Kec.Makasar dan Jl.Squadron Halim PK yang berjarak +/- 300 meter, beberapa kali wacana pelebaran jalan tsb. telah dilakukan namun hingga sampai saat ini belum terlaksana, terdengar rumor bahwa hanya terdapat 1 (satu) rumah warga yg bersedia digusur (luas +/-30 M2) namun PEMDA DKI tidak mampu membayar, sehingga pelebaran jalan urung dilakukan, kalau dilihat efek dominonya : a. pembangunan jalan tsb. dapat mengurangi beban kemacetan di Jl.Raya Bogor depan Pasar Kramat Jati, Jaktim, b. dapat mengurangi komsumsi BBM bersubsidi akibat jalan macet baik bagi Pemerintah maupun Warga Masyarakat, c. Dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mensejahterkan masyarat sekitar

      4. Pelebaran jalan antar Jl.Kerjabakti Kec.Makasar dan Jln.Raya Bogor dekat Pusdikes yang berjarak 200 Meter, disekitar jalan tersebut terdapat Tanah Negara ( milik Pusdikes TNI-AD dan milik Sekolah Dasar Negeri ) yang sudah barang tentu akan lebih mudah dilakukan negosiasi.

      Demikian usulan kami, trims wslm

  3. Yth Bapak Ahok

    Perparkiran & Sarana Publik di Pasar PD Pasar Jaya

    Kalau kita cermati, pengelolaan Perparkiran di Pasar PD Pasar Jaya, dhi Pasar Kramat Jati, Pasar Senen dll segera harus dibenahi, terutama bila dibandingkan pengelolaan parkir di Mall.
    Pada saat kita masuk Pasar, pengendaran harus membayar Parkir (motor Rp.2.000,- mobil Rp.3.000,-) kemudian mobil mencari tempat parkir, selesai parkir kita dipungut jasa parkir oleh juru parkir liar (oknum), pada saat mau keluar kita harus membayar kelebihan jam parkir dan terakhir ketika kita masuk ke jalan raya masih ada lagi Pak Ogah yg harus dibayar, semua hal tsb. terkesan dibiarkan oleh aparat/petugas Pasar yg bertanggung jawab,… apakah hal tsb. akan terus dibiarkan… pembiaran, pungli, oknum dll yang semuanya penerimaan tidak masuk ke Kas Pemda sebagai penerimaan bukan Pajak.
    Hal lain adalah kebersihan masih teruuuus harus ditingkatkan…begitu juga Toilet…. kok pengelolaanya masih diserahkan kepada swasta perorangan yg tidak profesional dan harus membayar (bandingkan dgn Pasar Mall, gratis bersih, wangi, manusiawi dll) kalau Toilet Pasar terkesan bau, tidak higines, tempat sempit, airnya kecil, tidak manusiawi) bagaimana menyambut era globalisasi apa masih mau tidak berubah.
    Trotoar Jalan depan Pasar Kramat Jati, jika sore hari sampai pagi dikuasi PKL, yang menggangu arus jalan dan sering macet mohon ditertibkan.
    Terimakasih Pak Gubernur sudah merevitalisasi Pasar Kramat Jati, sehingga terlihat lebih bersih dan lebih manusiawi, kita harapkan Jakarta akan lebih baik menjelang Globalisasi/ AFTA 2020 agar nilai tawar/ investasi lebih tinggi buat orang asing dan tidak dibeli murah yg pada gilirannya rakyat akan lebih sejahtera. Viva Pak Ahok.

  4. Gedung Sekolah Negeri, SDN, SMPN, SMUN, SMKN

    Seperti kita ketahui bahwa dampak urbanisasi penduduk, salah satunya kebanyakan karena daerah asal tempat tinggalnya terkena dampak gusuran baik untuk kepentingan UMUM, PEMDA maupun untuk kepentingan SWASTA, sehingga sebagian penduduk ada yg disediakan tempat tinggal oleh PEMDA di Rumah Susun, atau mencari tempat tinggal baru disekitar Bodetabek (Bogor, Depok, Tanggerang & Bekasi)

    Lahan tersedia di Bodetabek juga terbatas sehingga harus tinggal berhimpit-himpitan, bertambahnya penduduk di Bodetabek tidak dibarengi dengan penambahan Sarana Umum antara lain Sekolah, Pasar, Rumah Sakit (Puskesmas), Taman Ruang Terbuka Hijau sehingga layanan publik terganggu/terabaikan.

    Kewajiban PEMDA DKI dan Pengembang Swasta DKI Jakarta juga harus peduli terhadap penduduk Urban tsb untuk menyediakan sarana publik dimaksud akibat penggusuran di DKI Jakarta.

    Salah satunya adalah Pembangunan Gedung Baru SDN, SMPN, SMUN dan SMKN sebagai bentuk kepedulian bagi masyarakat, hal tsb diperlukan karena Anak2 Urban tsb. sulit mencari sekolah baru Negeri diwilayah Bodetabek tempat tinggalnya, sehingga beberapa dari mereka (yg kurang beruntung) masuk sekolah Swasta yang kwalitasnya rendah, sehingga mempengaruhi mereka dalam menggapai masa depan untuk bersaing dengan anak2 mampu.

    Sekolah asal daerah penduduk Urban tsb. banyak yang kosong anak didiknya, yg sudah barang tentu Sekolah tsb. akan ditutup dan digabung dengan sekolah laih (contoh kasuh SMPN di daerah Melawai Jaksel). Penutupan Sekolah tsb. seharusnya dibarengi dengan pendirian sekolah baru dipinggiran Jakarta/ Bodetabek untuk membantu warga urban asal Jakarta.

    Dengan tidak mengurangi rasa hormat, demikian masukan dari kami semoga bermanfaat.

  5. Yth. Bpk. Ahok

    Penyelenggaraan Jakarta Fair jelang ulang tahun kota Jakarta.

    Sebagaimana kita ketahui bahwa, awal dibuatnya acara Jakarta Fair diakhir tahun 1960 an dalam menyambut HUT Kota Jakarta yang jatuh pada tanggal 22 Juni dan masih dilaksanakan setiap tahun dibulan Juni dan bulan Juli selama 1 (satu) bulan penuh dan masih dilaksanakan hingga sampai saat ini.
    Pada awalnya diselenggarakan disepanjang Jalan Thamrin Jakarta Pusat dengan gratis, namun dalam perkembangannya mengingat animo masyarakat cukup tinggi maka penyelenggaraan Jakarta Fair dipusatkan di Taman Silang Monas Jakarta Pusat hingga tahun 1990 an pengunjung harus bayar dan selanjutnya dipindah ke Kawasan Niaga Kemayoran Jakarta Pusat hingga saat ini, pengunjung juga harus bayar.

    Jika kita kaji pesan moral yang ingin disampaikan PEMDA DKI kepada Masyarakat (khususnya kepada Masyarakat Jakarta) dan masyarakat lainnya dalam menyambut Ulang Tahun Kota Jakarta yang jatuh pada tanggal 22 Juni dikaitkan dengan kegiatan penyelenggaraan Jakarta Fair makin kabur…(biasanya Ulang tahun itu indentik dengan Evaforia pesta kembang api, parade budaya dll) …, karena panitia penyelenggara Jakarta Fair bukan pihak PEMDA DKI melainkan diserahkan pada pihak SWASTA yang tidak memihak/mewakili kepentingan Masyarakat Jakarta dan hanya berorientasi mencari keuntungan semata dalam penyelenggaraan pameran bisnis.

    Pihak penyelenggara (Swasta) tsb. seperti pisau bermata dua, disatu sisi memungut biaya masuk kepada pengunjung pameran (masyarakat perorangan) dengan cukup mahal + biaya parkir juga mahal (memeras Rakyat), disisi lain memungut biaya cukup mahal kepada peserta Pameran (Perorangan, Badan Usaha Swasta & Pemerintah). Kalau dibandingkan di Negara lain, penyelenggaraan pameran bisnis seperti ini ditujukan untuk menjaring konsumen sebesar-besarnya (baik Domistik atau Asing), dengan cara mengenalkan produk baru, ajang meningkatkan Ekspor produk dalam negeri dengan menjaring Wisatawan Asing untuk berbisnis dan biasanya pameran bisnis seperti ini dilakukan pada akhir tahun pada bulan Desember, dimana Pebisnis memberikan diskon besar2an agar tercapai target marketingnya di akhir tahun (contoh perusahaan mobil dan motor memberikan diskon besar-besaran karena tahun produksi lama jika tidak terjual harganya akan jatuh ditahun berikutnya) dengan meningkatnya kunjungan Wisatawan Asing tentu mempunyai efek domino terhadap bisnis2 lain seperti : Hotel, Perusahaan Taxi, Restaurant, meningkatkan Devisa dll serta yang tidak kalah penting adalah Pengunjung Pameran (Masyarakat) dibebaskan bea masuk kunjungan.

    Demikian Pak, mohon dikaji ulang Penyelenggara Swasta tsb. karena sudah tidak manusiawi lagi dan tujuan dilakukan pameran bisnis tsb. agar tepat sasaran dan bermanfaat memajukan ekonomi rakyat dan mensejahterkan rakyat Indonesia.
    Dengan tidak mengurangi rasa hormat, mudah2an usulan kami dapat bermanfaat.
    Viva Pak Ahok, viva Jakarta.

  6. Yth. Bpk. Ahok

    WADUK RESAPAN AIR
    Pada bulan2 terakhir ini curah hujan di Jakarta dan sekitarnya cukup tinggi intensitasnya, sehingga banyak terdampak banjir dibeberapa wilayah karena saluran air sungai kehilir tersendat2 dan daya tampung air yang terbatas (al. alih fungsi lahan dengan dalih pembangunan) begitu juga pada saat bersamaan Air Laut sedang pasang. Melihat kondisi tsb. kita sebagai warga masyarakat juga tidak bisa hanya tinggal diam (minimal bisa peduli membersihkan saluran air atau menjaga kebersihan lingkungan) apalagi hanya selalu menyalahkan pihak lain (PEMDA DKI).
    Pihak PEMDA DKI tentunya sudah berupaya penuh menanggulangi kendala2 tsb. termasuk menormalisasi aliran semua sungai di wilayah DKI Jakarta, termasuk membangun Waduk Resapan (Penampungan) Air, termasuk juga pengadaan lahan sekalipun harus membeli lahan milik Swasta untuk dijadikan sara publik dll.

    Melihat kondisi tsb. (pembelian lahan dari Swasta), masih terdapat lahan-lahan yg menurut penglihatan saya lahan tsb. milik Pemerintah/ PEMDA DKI yang diokupasi warga untuk dijadikan rumah tinggal, al. Lahan dibelakang Universitas Borobudur, Kalimalang Jaktim, termasuk dalam wilayah Cipinang Melayu Jaktim, kalau tidak salah dahulu (mohon dicek kebenarannya) lahan tsb. berbatasan dengan lahan wilayah pengawasan TNI-AU (komplek Trikora Halim PK) namun karena terkena proyek Jalan Toll Jakarta Cikampek kira2 tahun 1982 an tanah tsb. terbengkalai dan semenjak Reformasi 1998 (kebablasan) warga masyarakat mulai mengokupasi lahan tsb. dijadikan rumah tinggal hingga menjamur seperti sekarang. Lahan tsb. bila dapat diambil-alih kembali sangat potensial dijadikan waduk resapan/ penampungan air diwilayah Cipinang Melayu yang langganan terdampak banjir. Pengadaan waduk resapan air untuk wilayah Jakarta Timur, juga dapat dibuat dilahan-lahan kosong (masih berupa sawah tadah hujan) yang belum dimanfaatkan oleh TNI-AU tentunya dengan kerjasama serta hubungan baik dan mesra antara PEMDA DKI dan TNI-AU.

    Demikian usulan kami, dengan tidak mengurangi rasa hormat moga usulan tsb. dapat bermanfaat.
    Viva Pak Ahok, viva Jakarta.

  7. Yth. Bpk. Ahok

    BUS TRANS JAKARTA
    System Transportasi Massal yang digagas PEMDA DKI makin membaik dan tepat sasaran dan secara tidak langsung juga berpihak membantu melayani kebutuhan transportasi rakyat kecil, serta berpeluang menjadi salah satu Icon Kota Jakarta yg tentunya dapat meningkatkan minat wisatawan asing berkunjung ke Jakarta maupun Indonesia (Jakarta bisa menjadi destinasi wisata dunia), hal tsb. tentunya perlu diberikan apresiasi kepada Penggagas (Gubernur DKI, viva Pak Ahok dan Jajarannya).

    Untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan asing, tentunya transportasi tsb. dibuat senyaman mungkin seperti layanan transportasi dinegara maju lainnya. Dan juga untuk menambah semarak dan mengenalkan obyek wisata nasional yang ada dan sedang dipercantik/ diperluas oleh Pemerintahan Jokowi JK, tentunya apabila diperkenankan Mobil Trans Jakarta tsb. digunakan sebagai alat promosi pariwisata seperti memberi warna-warni gambar destinasi wisata Candi Borobudur dan Tarian Jawanya, Danau Toba dengan Tarian seragam Ulosnya, Tarian Dayak, Tana Toraja, Raja Ampat dll yang tentunya dibuat seindah mungkin dgn kerjasama pihak designer.

    Disisi lain, dengan semakin banyaknya Koridor Busway yang telah dibuka dan melayani masyarakat Jakarta dan Sekitarnya, tentu akan semakin komplek permasalahan yang dihadapi PEMDA DKI, antara lain : Gangguan Teknis kendaraan yg harus disediakan dinas storing disetiap sudut jalan, gangguan kebakaran kendaraan harus didukung unit Damkar khusus menangani kebakaran kendaraan disetiap titik (stand-by), gangguan keamanan ditangani oleh aparat kepolisian, termasuk juga monitoring awak Bus (Driver) yang ugal-ugalan, mengendarai tidak piawai karena Driver terlalu Tua, Sakit, juga Driver yg sering ngetem istirahat lama dititik tertentu (seperti didepan Kantor ASABRI, Cililitan Jaktim, didepan Taman Makam Pahlawan Kalibata mudah-mudah sudah tidak ada lagi hal tsb.)

    Untuk mendukung monitoring pencegahan terjadinya gangguan tsb. kami usulkan disetiap BUS Trans Jakarta diberikan Nomor Pintu yang besar untuk Indentifikasi (seperti pada mobil Taxi) dan Nomor Telepon Pengaduan, serta disetiap Halte Bus Way dicantumkan Nomor Telepon Pengaduan, jika perlu dipasaing GPS agar terminitor aktivitas Bus Trans Jakarta dan agar masyarakat ikut mendukung monitoring kinerja Bus Trans Jakarta, karena jumlah masyarakat Jakarta cukup banyak yang peduli dan mendukung kinerja GUBERNUR tanpa pamrih.
    Demikian usulan kami, dengan tidak mengurangi rasa hormat, moga usulan kami dapat bermanfaat.

    Viva Pak Ahok, viva Jakarta.

  8. Yth. Bpk. Ahok

    KARTU E-TOLL
    Mohon disampaikan juga informasinya ke pengelola Jalan Toll
    Pembayaran penggunaan jalan toll melalui gerbang Toll dapat dilakukan dengan pembayaran Tunai atau dengan Kartu E-TOLL melalui gerbang khusus G-TOLL, dengan pembayaran Non Tunai tsb. akan jauh dapat mengurangi kepadatan arus lalu-lintas digerbang TOLL banyak penghematan yg diperoleh al.: mempersingkat waktu antrian, menghemat BBM Subsidi karena macet, menghemat biaya Tenaga Kerja, mengurangi resiko uang beredar (Cash), mempersingkat pekerjaan karena tidak mengelola Uang Tunai yg harus dirapikan dan disetor ke Bank, dan lain-lain

    Amat disayangkan selama ini KARTU E-TOLL hanya digunakan digerbang khusus G-TOLL untuk pembayaran tarif sama dengan tidak membedakan jarak tempuh (contoh Jalan TOLL dalam kota DKI Jakarta). Namun untuk tarif yang berbeda dengan jarak tempuh yang berbeda harus dilakukan secara Tunai, sedangkan transaksi tunai banyak terjadi kendala : Antrian kendaraan semakin panjang, boros pemakaian BBM bersubsidi, Pengelola Jalan TOLL harus menyiapkan uang receh untuk kembalian, manajemen pengelolaan uang tunai termasuk pengawasannya.

    Apabila Kartu E-TOLL dapat difungsikan juga digerbang Tunai, maka dapat mempercepat arus kendaraan digerbang TOLL yaitu dengan cara : masih diperlukan bantuan secara manual bisa dilakukan oleh petugas TOLL karena pilihan menu jarak tempuh mempengaruhi jumlah yang harus dibayar, jadi KARTU TOLL dan KARTU E-TOLL disinkronisasi jumlah yg harus dibayar sesuai jarak, pada mesin pembayaran TOLL, sehingga arus kepadatan kendaraan dapat teratasi di gerbang TOLL.

    Dengan tidak mengurangi rasa hormat, semoga usulan ini dapat bermanfaat.
    Viva Pak Ahok, viva Jakarta

  9. Yth. Bpk. Ahok

    KARTU E-TOLL
    Mohon disampaikan juga informasinya ke pengelola Jalan Toll
    Pembayaran penggunaan jalan toll melalui gerbang Toll dapat dilakukan dengan pembayaran Tunai atau dengan Kartu E-TOLL melalui gerbang khusus G-TOLL, dengan pembayaran Non Tunai tsb. akan jauh dapat mengurangi kepadatan arus lalu-lintas digerbang TOLL banyak penghematan yg diperoleh al.: mempersingkat waktu antrian, menghemat BBM Subsidi karena macet, menghemat biaya Tenaga Kerja, mengurangi resiko uang beredar (Cash), mempersingkat pekerjaan karena tidak mengelola Uang Tunai yg harus dirapikan dan disetor ke Bank, dan lain-lain

    Amat disayangkan selama ini KARTU E-TOLL hanya digunakan digerbang khusus G-TOLL untuk pembayaran tarif sama dengan tidak membedakan jarak tempuh (contoh Jalan TOLL dalam kota DKI Jakarta). Namun untuk tarif yang berbeda dengan jarak tempuh yang berbeda harus dilakukan secara Tunai, sedangkan transaksi tunai banyak terjadi kendala : Antrian kendaraan semakin panjang, boros pemakaian BBM bersubsidi, Pengelola Jalan TOLL harus menyiapkan uang receh untuk kembalian, manajemen pengelolaan uang tunai termasuk pengawasannya.

    Apabila Kartu E-TOLL dapat difungsikan juga digerbang Tunai, maka dapat mempercepat arus kendaraan digerbang TOLL yaitu dengan cara : masih diperlukan bantuan secara manual bisa dilakukan oleh petugas TOLL karena pilihan menu jarak tempuh mempengaruhi jumlah yang harus dibayar, jadi KARTU TOLL diakes Petugas TOLL sesuai jarak dan Golongan Jenis Kendaraan pada mesin pembayaran TOLL apabila telah sesuai KARTU E-TOLL dapat diakses sendiri oleh pengemudi kendaraan dengan menempelkan Kartu E-TOLL pada mesin akses pembayaran.
    Namun untuk golongan kendaraan yang sama meskipun jarak tempuhnya berbeda tetap dapat bisa diakses di Gerbal G-Toll dengan cara memasukkan KARTU TOLL ke mesin akses pembayaran, kemudian tunggu sampai muncul jumlah yg harus dibayar, kemudian tempelkan KARTU E-TOLL pada mesin akses pembayaran (semuanya dapat dilakukan sendiri oleh Pengemudi digerbang G-TOLL) selesai, sehingga arus kepadatan kendaraan dapat teratasi di gerbang TOLL. (RALAT).

    Dengan tidak mengurangi rasa hormat, semoga usulan ini dapat bermanfaat.
    Viva Pak Ahok, viva Jakarta.

  10. Yth. Bpk. Ahok

    REST AREA KHUSUS TRUCK DI JALAN TOLL
    Mohon disampaikan juga informasinya ke pengelola Jalan Toll

    Kepadatan arus kendaraan dijalan TOLL disemua ruas jalan Toll Jawa, semakin hari semakin padat, apalagi menjelang libur panjang (hari kejepit) yang harus diantisipasi sebelumnya agar kemacetan dapat terurai, dan jelang hari raya keagamaan, namun demikian jelan hari raya keagamaan untuk jenis kendaraan truck sudah diterapkan larangan beroperasi, kecuali kendaraan khusus seperti : Truck BBM, Truck Sembako, Truck Damkar, Truck Aparat dalam rangka Tugas Negara dll.

    Seringkali moment pada jelang libur panjang (hari kejepit) dimana tidak ada pembatasan larangan beroperasi kendaraan Truck, maka akan semakin mudah terjadi kemacetan karena kurangnya belum/ tidak adanya antisipasi terhadap pengaturan kepadatan arus kendaraan tsb. termasuk koordinasi pengaturan yang lemah antara aparat Lalu Lintas dan petugas pengelola Jalan Toll.

    Untuk mengantisipasi hal tsb. tentunya harus didukung sarana dan prasarana antara lain pengadaan kantung-kantung Rest Area Parkir khusus Truck sepanjang Jalan Toll disetiap titik yang diperlukan yg didukung fasilitas terbatas (contoh : Toilet, Tambal Ban, Service Ringan, Food-court kecil dll), untuk mengurai kemacetan sesaat, tanpa harus mengalihkan Truck tsb. keluar jalur Toll yang tentunya akan menambah biaya (termasuk biaya oknum membengkak) dan akan berimbas terhadap kemacetan di jalan Non TOLL didaerah sekitar.

    Demikian usulan kami, dengan tidak mengurangi rasa hormat, semoga usulan tsb. dapat bermanfaat.
    Viva Pak Ahok, viva Jakarta.

  11. Yth. Bpk. Ahok

    KINERJA DAN KUALITAS LAYANAN PADA PASAR TRADISIONAL DIBAWAH KELOLAAN PD PASAR JAYA

    Sebagaimana kita ketahui bahwa Kinerja dan Kualitas Layanan pada Pasar Tradisional dibawah kelolaan PD Pasar Jaya masih sangat memprihatinkan bila dibandingkan dengan kinerja dan kelolaan Pasar Modern ( Mall) pada hal kita sudah memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tahun 2015 dan menyongsong era AFTA (Asia Fasific Trade Area) tahun 2020, akankah kita terus begini dan tidak mau berubah, sampai kapankah hal ini terjadi …. padahal contoh kelolaan pada Pasar Modern (Mall) ada didepan mata kita disekitar kita. Pasar yang baik dan sehat tidak harus dengan investasi yang mahal dan besar seperti Super Mall, tetapi bagaimana kita bisa mencipatakan situasi kenyamanan, kebersihan, keindahan lingkungan pasar yang didukung oleh aparat/ petugas yang disiplin, kreatif, peduli lingkungan serta dijaga dengan hati nurani, lihat contoh dinegara2 berkembang (Malaysia, Thailand, Vietnam, Philipine dll) mereka semua terus berbenah, berbenah dan berbenah semakin hari semakin baik menciptakan suasana Pasar kondusif disamping sebagai tempat berbelanja, tetapi juga sebagai tempat wisata (wisata kuliner, tempat bermain anak dll.)

    Pasar yang buruk indentik dengan : Pasar yang becek, saluran pembuangan air kecil, mampat menggenang, kelolaan Toilet buruk tidak professional, tempatnya sempit, bau, airnya kecil dan dipungut pembayaran, kesadaran pedagang akan kebersihan tempat berjualan rendah sekali (masabodo tidak ada kepedulian dengan lingkungan) contohnya pedagang ayam potong yang masih memotong ayam diarea lokasi pasar sehingga darah menggenang dimana2 meskipun kemudian dibersihkan dengan menyemprot air namun bekas darah potong ayam bisa menjadi endemi penyakit (terjangkit virus menular), pedagang mengokupasi lorong untuk tempat berjualan sehingga tampak sumpek, pengelolaan parkir buruk semrawut dan banyak oknum pungli parkir dibiarkan, penerangan lampu disetiap sudut atau lorong kurang cahaya, ventilasi kurang, semuanya karena pengelolaan yang kurang baik dan tidak tepat sasaran serta kurangnya sosialisasi kepada petugas dan pedagang oleh Kepala Pasar sebagai penanggung jawab.

    Untuk menunjang kinerja tsb. antara lain perlu adanya unit khusus yang mengawasi dan mengevaluasi hal tsb. dan setiap saat dapat diminta/melaporkannya kepada pemangku kepentingan (atasan) yang tentunya didukung bukti-bukti yang valid, maka tentunya peralatan CCTV sangat dibutuhkan yg dipasang disetiap titik (sudut) yang diperlukan, untuk memonitor semua aktivitas kegiatan Pasar, disamping juga dapat berfungsi sebagai barang bukti apabila terjadi pelanggaran maupun tindak pidana kejahatan.

    Sudah barang tentu Revitalisasi Pasar sangat diperlukan untuk mendukung kinerja Pasar, namun Revitalisasi Pasar tidak hanya berhenti pada pembenahan physic sarana dan prasarana, tetapi juga harus dapat mengembangkan komoditas unggulan sebagai ciri khas Pasar tersebut sehingga dapat dikenal oleh masyarakat Domistik maupun Manca Negara serta dapat meningkatkan transaksi uang beredar atas komoditas unggulan yang pada gilirannya meningkatkan ekonomi rakyat dan mesejahterkan rakyat banyak. Contoh Pasar di Jakarta : Sentra Produk Textile dan produk terusannya adalah Pasar Tanah Abang dan Pasar Cipulir Jakarta, Sentra Handphone adalah Pasar Roxy, Sentra Elektronic adalah Pasar Glodok dan Roxy Mangga Dua, Sentra Onderdil dan Alat2 Teknik adalah Pasar Glodok LTC, Sentra Produk Obat-an dan Alat Kesehatan adalah Pasar Pramuka, Sentra Pakaian Bekas terbesar di Dunia ada di Pasar Senen, Sentra Onderdil Kendaraan bekas ada di Pasar Asem Reges Sawah Besar, Sentra Sayur Mayur adalah Pasar Induk Kramat Jati Jaktim, Sentra Beras adalah Pasar Induk Cipinang Jaktim, Sentra Ikan Laut maupun Ikan Air Tawar (selain Pelelangan Ikan) rencananya adalah Pasar Kramat Jati Jaktim, Sentra produk Sembako khusus Pedagang Besar/ Pabrikan (Gula, Terigu, Kopi, Mie Instan, Susu olahan, Produk Minuman dll) belum ada Pasar nya, ….. ???.

    Demikian usulan kami, dengan tidak mengurangi rasa hormat, semoga usulan tsb. dapat bermanfaat.
    Viva Pak Ahok, viva Jakarta.

  12. TARIF PARKIR MASUK SEPEDA MOTOR DI PERUSAHAAN DAERAH “PASAR JAYA” PASAR KRAMAT JATI, Jakarta Timur

    Mohon ditertibkan Tarif Parkir Sepeda Motor Masuk Pertama di Pasar Kramat Jati sebesar Rp.2.000,- (Dua ribu rupiah) sedangkan pada saat yg sama di Pasar Jatinegara dikenakan Tarif hanya Rp.1.000,- (seribu rupiah) padahal sama2 dikelola oleh PD Pasar Jaya, apa tidak ada koordinasi dan Pengawasan dari Pemda DKI Jakarta terkait hal tsb.
    Terima kasih atas perhatiannya

    Viva Pak Ahok, Viva Jakarta.

  13. Yth. Bapak Gubernur DKI Jakarta
    PENGURUSAN SIM BARU PADA KANTOR SAMSAT JAKARTA di Jl.Raya Daanmogot Jakbar.
    Mohon disampaikan ke Instansi terkait karena kami hanya tahu fasilitas QLUE Pemda DKI
    Baru-baru ini kami mengantarkan anak kami, untuk membuat SIM C baru pada kantor SAMSAT Jakbar, karena anak kami telah menginjak usia 18 tahun dan membutuhkan SIM C untuk kendaraan roda-dua.
    Terlihat suasana metode pengurusan sudah berbeda, pelayanan makin bagus, tidak terlihat ada praktik percaloaan dalam ruangan/ lingkungan kantor SAMSAT tsb. berkeliaran menawarkan jasa dan ruangan pengurusan SIM tsb. sudah steril dari pengunjung karena ruangan tsb hanya boleh dimasuki oleh orang/peserta yang mengurus SIM saja, kita apresiasi kepada jajaran POLRI yang sudah mulai berbenah memperbaiki pelayanan kepada masyarakat.

    Sepanjang pengamatan saya dan melihat langsung proses pengurusan SIM di Kantor SAMSAT tsb. masih terdapat permasalahan sbb :
    1. Banyak peserta pengurus SIM baru tsb. gugur/ tidak lulus pada ujian teori, sehingga banyak perserta yang mengulang beberapa kali hingga 5 atau 7 kali ikut test. Dan hasilnya masih berjuang terus… kami tidak memiliki/ mendapat informasi persentase (%) kelulusan pada setiap ujian teori tsb., namun diperkirakan persentase kelulusan (%) sangat rendah. (ada banyak mahasiswa/ karyawan yang SIM lamanya kadaluarsa harus mengurus SIM baru namun ujian teori pembuatan SIM tidak lulus juga).
    2. Kami pernah mencoba melakukan simulasi ujian SIM melalui sarana Google, dari total 40 soal pertanyaan, terjawab benar sebanyak 28 soal artinya nilai 70%, namun hasilnya tidak lulus.
    3. Beberapa orang yang tidak lulus ujian teori tsb. (termasuk anak kami) melakukan upaya bagaimana caranya untuk mendapatkan SIM baru tsb. terdapat informasi kalau mau berhasil ya harus menggunakan biro jasa, yang kebetulan beroperasi dalam lingkungan kantor SAMSAT, sehingga urusan ujian teori dapat dijamin lulus dan mendapatkan SIM baru.
    4. Biaya pengurusan SIM C baru resmi sebesar Rp.100.000,- uang pendataran + asuransi Rp.25.000,- total sebesar Rp.125.000,- , namun bila diurus melalui Biro Jasa bisa dikenakan sebesar +/- Rp.800.000,-

    Kalau kita kaji lebih dalam, orang yang membutuhkan SIM baru tidak sama latar belakang pendidikan dan golongan masyarakat sehingga tingkat pemahamannya berbeda-beda, padahal materi ujiannya sama, lalu bagaimana nasib kaum Marginal (tukang ojek, Sopir Bajaj, Sopir Truck, Orang2 yg terkena dampak PHK dll) yang sangat membutuhkan SIM untuk menafkahi keluarganya orang2 tsb. umumnya berpendidikan rendah dan pemahamannya rendah.

    Dengan tidak bermaksud merendahkan kualitas materi ujian SIM, mohon kiranya dapat dikaji ulang penerapan system pembuatan SIM Baru agar bermanfaat dan mensejahterkan rakyat banyak serta semangat dari hati yang tulus untuk memperbaiki pelayanan pengurusan SIM bisa tepat sasaran dan mencegah timbulnya praktek KKN. .
    Salam pemerhati
    Sumartono

  14. Yth Bapak Gubernur DKI Jakarta . . .Mohon Bapak intrusikan kembali kpd Kepala Kelurahan2 di Jakarta khususnya untuk turun langsung melihat atau mengecek wilayahnya masing2…jangan cm duduk2 dikantor dan menghimbau kpd RW2 dan RW2 mnghimbau lagi ke RT2….dan kunjungannya klo cm ada acara2 saja.( terutama Ibu Lurah Gedong 13760 ) Terimakasih Bapak Gubernur DKI…Saya ancungkan jempol buat anda.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here