“Kalau Hanya Cari Jabatan, Saya Langsung Ikut Partai”

7
96

Ahok – Meski sangat populer di Surabaya, Tri Rismaharini memilih maju lewat PDIP di Pemilihan Wali Kota Surabaya Tahun 2015. Dia tak maju lewat jalur independen karena menurutnya jalur itu bisa dianggap seperti nafsu mencari jabatan.

Namun, terkait Pilkada DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang maju lewat jalur independen punya pendapat berbeda dengan Risma. Menurutnya, jika hanya mengejar jabatan, sudah sejak awal dirinya masuk ke partai politik. Cara itu menurutnya lebih mudah, apalagi banyak partai politik yang mau mengusungnya.

“Saya kira Bu Risma tidak bermaksud begitu. Kalau dia bilang itu, kalian salah kutip. Enggak mungkin, kenapa? Kalau bilang calon independen, saya enggak minta juga,” kata Ahok di RSUD Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (11/3/2016).

“Kalau saya cari jabatan, saya langsung ikut partai, aman dong. Ini (jalur independen) enggak jelas ini,” sambung Ahok.

Ahok menjelaskan, dirinya maju lewat jalur independen karena banyak yang memintanya tetap memimpin Jakarta. Dirinya juga tak ada mengumpulkan relawan untuk maju di Pilgub DKI 2017.

Menurut Ahok, Teman Ahok, relawan yang selama ini gencar mendukungnya maju lewat jalur independen di Pilgub DKI 2017 terbentuk atas inisiatif masyarakat sendiri. Dirinya sama sekali tidak ada campur tangan mengumpulkan relawan atau mencari KTP dukungan dari masyarakat.

“Yang minta saya tetap jadi gubernur, yang takut saya enggak jadi gubernur setelah ribut sama DPRD kan sekelompok orang, Teman Ahok yang inisiatif,” ungkap mantan Bupati Belitung Timur ini. [Detik.com]

7 COMMENTS

  1. I ya memang betul di Beritasatu perempuan satu ini berkata (copy paste)

    Kalau independen, berarti aku punya nafsu untuk mendapatkan jabatan itu. Nah kemudian saya diberikan kepercayaan diusung PDIP. Itu bagian dari amanat. Jadi, bedanya di situ,” tegasnya.

    Entah Bude ini salah bicara entah pewartanya salah menulis karena tidak mengerti, pewarta juga tidak berlevel, Bahasa Indonesia saja tidak jelas! Memang betul PakGub bahkan memertaruhkan jabatannya demi menghargai TA. Dan dalam segala hal PakGub memertaruhkan jabatan dan hidupnya bahkan!

    Saya selalu heran walikota Surabaya ini selalu bicara bicara miring mengenai Gub atau JKT siapa ya dia ini presiden apa, Allah apa? Datang di JKT yang sampah dijalan seperti tdk ada pejabatnya, kemudian memberi saran untun psk Kalijodo mentang2 dia beresin Doly. Padahal semua yang dari kalijodo itu sudah dibereskan dan dimanage sedemikian dari tempat tinggal yang disediakan pelatihan pekerjaan sekolah anak2 bis untuk anak2 bahkan Menkes mau memulangkan dan ada kerja. Ada apa walikota SBY ini turut campur dan bicara lebai, sensi betul ya, tipical pdip, pikirannya hanya dia yang paling tahu dan paling bisa ya sana urus SBY mu JKT bukan tempatmu, at least sekarang. Pak Gub selalu bicara baik tentang dia tetapi dia mungkin ini karena perempuan berkerudung dengan gigi yang lebih besar dari mulutnya jadi yang keluar dari mulutnya sama dengan si Pras.
    Satu kata, koplak.

    • Sepertinya walikota SBY ini lupa apa pikun bagaimana dia dipermainkan oleh partainya sendiri. Dikira masyarakat itu tidak mengikuti semuanya ini. Satu kata: koplak!

  2. PakGub hati2 kedepan pdip akan menjadi musuh sadismu yang terbesar. Partai besar dan tua dan kolot yang tidak bisa membaca jaman yang tidak akomodatif yang berstruktur patron-client relationship. Ngomongnya pdip itu mekanisme partai mekanisme partai lagi2 mekanisme partai, songong banget, kalau toh akhirnya di mulut Madame ketum keputusannya. Songong!
    Apa yang terjadi sekarang di masyarakat JKT ini jelas harus menjadi peringatan untuk mengatur jurus baru dan justru karena ini partai besar dan bersejarah dan dan dan.
    Bukan terus membuka perkelahian ibarat kebakaran jenggot, reaksinya juga sangat tidak politis dewasa. Bukannya merangkul aspirasi masyarakat dan kawula mudanya malah ditantangin, itu kalau bukan guoblok dan tidak strategis, apa istilahnya, Pakde Djarot, argumen njenengan?

  3. Mantap Pak. Jawaban yang cerdas…Tetap demikian ya pak, minimal sampai anda memenangkan lagi DKI1.Jangan terpancing pertanyaan wartawan…Bapak lihatkan, dg tidak. Anyak memberikan komentar miring lawan politik anda, warga DKI yang bela anda dan mem bully “musuh” anda…apapun kata/tuduhan miring lawAn politik anda,ngak usah responsif pak….jelaskan saja keuntungan bagi warga atas tindakan anda atau dasar tindakan anda tsb, kalau benar warga yg akan bully mereka….salam…Go…JB

  4. ..Tri Rismaharini memilih maju lewat PDIP di Pemilihan Wali Kota Surabaya Tahun 2015. Dia tak maju lewat jalur independen karena menurutnya jalur itu bisa dianggap seperti nafsu mencari jabatan…

    Pak Ahok…. ibu satu itu memang MUNAFIK bangett and sotoy bangettt.. pake ikut2 komentar.

    udah lah pak, gak usah dihirau orang2 yang mulutnya “songong”

    saya dan keluarga besar serta teman2 udah terimakasih banget dengan perjuangan bapak Ahok untuk membuat kota Jakarta ini jadi Baru… kami juga sudah merasakan kemajuan di kota saya ini koq…

    makasih banyak ya pak, semoga Tuhan selalu ada di pihak bapak dan keluarga, amin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here