Ahok Targetkan Bank DKI “Go Public” 2018

1
67

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan, Bank DKI dapat go public pada 2018 mendatang.

“Saya maunya 2018, bisa di awal atau akhir tahun (Bank DKI bisa go public). Makanya, sebagai langkah awal, kami terbitkan obligasi (surat utang),” kata Basuki saat menghadiri Due Diligence and Public Expose Obligasi Berkelanjutan I Bank DKI Tahap I, di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016).

Penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap I tersebut untuk melihat respons investor terhadap Bank DKI.

Sebab, lanjut dia, saat ini performa Bank DKI belum maksimal. “Bank DKI ini memang belum baik. Tetapi saya yakin kalau didukung ke depannya, pasti jadi lebih bagus,” kata Basuki.

Bank DKI menawarkan obligasi berkelanjutan I tahap I dengan total nilai Rp 1 triliun. Rencananya, obligasi akan diterbitkan bertahap selama dua periode. [Kompas.com]

Bank DKI Akan Terbitkan Obligasi Rp 1 Triliun

Sebagai upaya meningkatkan ekspansi bisnis, Bank DKI akan menawarkan obligasi Berkelanjutan I tahap I senilai Rp 1 triliun. Obligasi rencananya akan diterbitkan secara bertahap dalam periode dua tahun melalui proses Penawaran Umum Berkelanjutan.

Direktur Utama BPD DKI Kresno Sediarsi mengatakan, obligasi tersebut merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi Bank DKI dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 2,5 triliun.

Untuk penerbitan obligasi tahap I mengusung tenor lima tahun. Tingkat kupon yang di tawarkan sebesar 8,5% hingga 9,4% per tahun.

“Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi,” katanya, Jumat (3/6/2016).

Periode penawaran awal (bookbuilding) obligasi Berkelanjutan I tahap I pada 3-14 Juni 2016, dan penawaran umum pada 24 dan 27 Juni 2016. Adapun penjatahan pada 28 Juni 2016, distribusi secara eiektronik di KSEI pada 30 Juni 2016, sehingga bisa dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 1 Juli 2016.

Sekadar informasi, obligasi ini mendapatkan peringkat A+ (idn) dari PT Fitch Ratings indonesia. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum obligasi, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan dipergunakan untuk ekspansi pemberian kredit/pinjaman. Obligasi yang ditawarkan tidak memiliki jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan.

Menurut Kresno, hal ini mencerminkan pengalaman dan track record perusahaan, serta memiliki manajemen operasi yang baik, proyeksi arus kas yang kuat dan profit perbankan yang baik membuat Bank DKI mendapatkan peringkat obligasi yang baik. “Kami optimistis ibligasi ini akan sukses,” pungkas Kresno. [Kompas.com]

1 COMMENT

  1. Jadi ada persamaan antara PakGub dan Komisaris utama Pak Honggo, ya baiklah tidak sendirian kan petahana kalau begitu, makin banyak model begini di republik ini makin baik saya kira untuk republik ini. Persamaan lain adalah keduanya menjadi endut! Ayo puasa!

    Tetapi ada persamaan juga antara Pak Honggo dan Bos PTSP Pak Edi, matanya yang ketip-ketip terus, ini neurologis, tetapi sepertinya di Indonesia ini bukan simptom jadi tidak dibetulkan/diterapi
    tapi dibiarkan saja, ada terapinya. Di Indonesia ada banyak yang seperti ini. macam2 bentuk performansinya.

    Mengapa sekarang jadi tahun 2018 go publicnya tahun lalu katanya tahun 2017 bukuempat. Moga tidak diundur-undur. Bagaimana Pak Komisaris utama, ayo kerja kerja kerja.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here