Konsep Trotoar DKI Halau Pengendara Motor

3
75
Ilustrasi Trotoar

Ahok – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah memperbaiki trotoar di Ibukota. Beberapa lokasi trotoarnya akan diperlebar dan disesuaikan dengan kondisi jalan. Setidaknya ada 2.700 kilometer trotoar yang harus diperbaiki.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, untuk menghalau pengendara roda dua naik ke trotoar, pihaknya akan memasang tiang penahan berbentuk huruf S terbalik. Sehingga pengguna kursi roda tetap bisa masuk.

“Kami ambil dari Jepang, dari organisasi disabilitas, bikin yang tiang S terbalik. Yang kayak di RSCM, kursi roda masih bisa masuk, tapi motor nggak bisa. Kami contek Jepang,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8).

Selain itu, pihaknya akan membuat jalur jalan konsisten. Sehingga tidak ada penyempitan jalan yang justru sering membuat kemacetan.

“Jadi pelebaran trotoar sesuai jalan. Jadi misalkan jalan itu ada empat lajur, di depan jadi tiga. Maka yang satu lajur akan kami buat trotoar yang lebar. Supaya dia konsisten,” tandasnya. [BeritaJakarta]

 

Trotoar DKI akan Dilengkapi Boks Ducting

Selain penataan fisik, trotoar di Jakarta juga akan dilengkapi dengan boks ducting. Sehingga pemasangan utilitas tidak lagi merusak trotoar di atasnya.

“Masalah di Jakarta itu suka ada trotoar yang nggak ada ducting. Jadi orang gali kabel fiber optik, PLN semua, bongkar lagi. Sekarang saya wajibkan bikin model ada trotoar sudah ada boks,” kata Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8).

Basuki mengatakan, Dinas Bina Marga DKI telah menemukan boks yang bisa digunakan sebagai ducting. Sehingga jika akan memasang utilitas tidak perlu membongkar trotoar. Boks tersebut berukuran 2,5-2,8 meter.

“Boksnya turun kira-kira 2,5-2,8 meter, supaya gali kabel semua lewat boks bawah. Sehingga trotoar kami nggak dibongkar lagi,” ucapnya.

Basuki juga tidak ingin trotoar menggunakan conblok, keramik, atau batu alam. Ke depan trotoar akan menggunakan semen yang bisa menyerap air. Bahan tersebut sudah digunakan di Taman Pandang Istana yang baru saja diresmikan.

“Saya nggak mau keramik, batu alam, konblok. Itu nanti pakai semen, itu yang kami bikin di Taman Pandang Istana. Semennya bisa nyerap air. Kami sudah uji coba di Tebet juga,” tandasnya. [BeritaJakarta]

 

3 COMMENTS

  1. mending ngga usah kampanye pak…beresin anggaran aja lah pak..yang penting beres jakartanya….ngga kepilih juga ngga apa2 yang penteng anggaran udah diketuk….dan semua infrastruktur jelas kedepannya…

  2. semen bisa serap air,tapi klo debu& tanah bisa nyelip ke semen gak?nanti mala gak bisa serap air lagi karna kotor.mendingan bagian tengah lebih tinggi daripada kiri kanan,jadi air otomatis turun ke pinggir trotoar.lalu textur trotoar rada seret,jadi klo kena air gak bikin kepleset.
    tolong byk in pohon rindang jadi klo pas siang bisa neduh sambil jalan.tapi yg akarnya aman tidak merusak ducting/pipa/got dibawah tanah/jln.karna sring liat akar tanaman yg ngerusak jln,trotoar.juga diperkirakan batangnya apakah nanti kena tiang listrik/pju/rambu lalin.
    trims

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here