Jargon ”Perubahan” Jokowi-Basuki Masih Nomor Satu

0
47

Ahok.Org – Pengamat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, menyatakan belum ada jargon yang lebih mumpuni dari jargon calon Gubernur DKI Jakarta Jokowi saat ini. Isu SARA (Suku, Ras, Agama) belum bisa menggoyahkan popularitas Wali kota Solo ini.

“Sampai saat ini belum ada (tandingan),” kata Siti di sela diskusi “Mencermati Praktek Korupsi Pemilukada” yang diselenggarakan Indonesia Corruption Watch di Cikini, Senin, 6 Agustus 2012.

Namun, jargon kampanye “Jakarta Butuh Perubahan” milik Jokowi itu bisa saja tak laku. “Kalau ada isu baru yang mampu mensubordinasi isu perubahan itu,” kata dia.

Perihal isu SARA yang sedang genjar dikampanyekan oleh pihak lain pada Jokowi dan pasangannya, Ahok, menurut Siti, tidak akan laku. “Kecuali imbauannya seperti, wahai umat Islam Jakarta bersatu-padulah untuk memajukan Jakarta,” katanya.

Namun, soal isu kampanye pemimpin non-Islam, menurut Siti, “Itu sudah tidak etis, tidak bisa mendidik, bisa menyesatkan,” katanya.

Kampanye putaran kedua diwarnai isu kampanye hitam, salah satunya isu SARA. Kasus ini menimpa pedangdut tenar Rhoma Irama. Rhoma sampai diperiksa Panitia Pengawas Pemilu selama kurang lebih satu jam atas kasus kampanye berbau SARA tersebut. Jika terbukti bersalah, Rhoma terancam dipenjara sampai 18 bulan.[Tempo.co]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here