Soal Isu SARA, Ahok Santai

1
64

Ahok.Org – Pada saat Partai Gerindra mendaftarkan secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Senin (3/9), terlihat pula  calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau kerap dipanggil Ahok.

a berbicara mengenai isu Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) yang tidak akan berpengaruh pada hasil pemilukada putaran kedua, 20 September 2012 mendatang. “Pengalaman kita, semakin isunya kayak gitu (berbau SARA), saya percaya masyarakat semakin cerdas menilainya,” kata Ahok yang ditemui di kantor KPU, Jakarta, Senin (3/9).

Ahok menambahkan ia menanggapi santai terhadap isu-isu SARA atau isu lainnya yang memojokkan pasangan Joko ‘Jokowi’ Widodo- Basuki ‘Ahok’ Tjahaja Purnama. Di Bangka Belitung saja, ia menyontohkan, ia bisa memenangkan suara masyarakat.

Ia hanya memberi tips untuk memenangkan suara masyarakat yaitu jangan melakukan kampanye yang menyakiti dan menyinggung masyarakat. Pasalnya masyarakat saat ini cerdas dan mengetahui mana calon yang benar-benar untuk mengabdikan dirinya untuk perubahan dan mana yang tidak.

Meski pasangan Fauzi ‘Foke’ Bowo-Nachrowi Ramli didukung sederet partai-partai besar, ia mengaku tidak akan gentar untuk menghadapi pemilukada putaran kedua. Ia meyakini hasil pemilukada akan membuktikan jika dukungan partai tidak sejalan dengan suara para pemilih.

“Kita kan tinggal membutuhkan suara 50 persen plus 1 pada putaran kedua,” tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.[Republika]

1 COMMENT

  1. Surat Terbuka Kepada Rhoma Irama
    Oleh: Hatiku Risih

    Salam Damai,
    Bangsa Indonesia adalah bangsa yang dikenal sebagai bangsa penuh senyum bahkan sejak dulu jauh sebelum lahirnya Pancasila. Namun akhir-akhir ini asset bangsa yang begitu besar, berikut moralitas Indonesia yang begitu mulia itu makin tergerus dalam isu SARA. Dan hari-hari ini kita makin prihatin dengan isu kebencian yang Anda – sebagai mubaligh– tiupkan dibalik nama agama. Hati dan perasaan rakyat pemilih menjadi sangat lirih mengikuti sepak terjang “kemubalighan” Anda. Tetapi kearifan lokal tetap sama berkata: “Siapa yang meniupkan angin akan menuai badai”.
    1.Anda sebagai mubaligh mengutip 2-3 ayat Quran untuk menggiring Muslim mendiskreditkan kwalifikasi salah satu Cagub/Cawagub DKI sebagai calon yang tidak layak menjadi pemimpin untuk warga DKI?
    2.Anda mentafsirkan bahwa Bapak Jokowi yang Muslim itu mendadak menjadi tidak cukup “muslim” untuk menjadi pemimpin DKI karena –- dan hanya karena– berpasangan dengan Bapak Basuki yang dianggap Kafir? …… dst
    http://rajabegadang.wordpress.com/

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here