Tiap Kilometer Aliran Sungai Ada Pembersih Sampah

16
188

Ahok.Org – Tumpukan sampah di sungai-sungai menjadi salah satu penyebab seringnya terjadi banjir di Jakarta. Untuk mengatasinya, ke depan direncanakan tiap kilometer ada yang menjaga. Nantinya, orang-orang itu yang akan membersihkan sampah di sungai.

“Sungai itu dibagi. Dari kilometer sekian sampai sekian siapa yang bertanggung jawab. Pasang bambu atau alat. Ada orang yang tungguin. Keluar ide, siapa yang mau kerja nungguin sampah,” kata Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama, Selasa (25/12).

Apakah nantinya akan membayar jasa pemulung? “Bukan untuk pemulungnya. Mau di swakelolakan. Saya bilang pemulung mau. Jangan salah, pemulung itu ada yang sarjana. Yang baik dia ambil, bisa dijual. Yang tidak baik serahkan ke kita. Kita gaji,” katanya.

Saat ditanya apakah tahun ini sudah swakelola, menurut Ahok, saat ini masih memakai kontraktor. “Ada swakelola pakai alat, ada yang pakai tenaga kerja. Ini yang kita katakan tidak mau lagi seperti itu,” tuturnya.

Ke depan, Ahok ingin agar sungai steril dari sampah. Dengan begitu, mantan anggota DPR itu yakin banjir di Jakarta perlahan-lahan dapat dikurangi.

“Menghabiskan uang bukan berdasarkan kinerja, kita tidak mau. Kita maunya sungai itu tiap hari ada yang bersihin. Coba tiap hari dibersihkan, minimal bisa mengurangi banjir,” katanya.

Menurut Ahok, untuk biaya dari mulai kelurahan sampai suku dinas sudah dianggarkan, tinggal bagaimana pengunaannya. “Itu yang mau kita kontrol. Ada juga uang kita di kelurahan untuk penguatan kegiatan Rp 2 miliar. Duit kita banyak sekali,” katanya.

“Ada kebersihan, ada taman. Bersihin sampah bayar. Begitu masuk sungai, bayar lagi, sampai ke atas, angkut sampah, dari dinas kebersihan bayar lagi. Sampai ke Bantar Gebang, bayar lagi. Satu macam barang dibayar 3-4 kali. Sudah tidak efisien, tidak efektif lagi,” tandasnya.[merdeka]

16 COMMENTS

  1. heheehe….kebijakan duo JB selalu bikin jantungan pihak KORUP & KRONI.

    lihat berita d atas sy cuma berpikir :
    1] pejabat era lama sebelum duo JB itu KEJUJURANnya sbg pjbt amanah jelas melenceng.
    2] okelah mrk ngaku sdh krj maximal….”maximal keruk dana APBD utk dihanyutkan ke KANTONG PRIBADI & KRONI.

    3] jangan2 mrk emang pinter NILEP DANA APBD.
    4] atau mrk ASELI NYELENEH alias BEGO TOTAL…hahahahaahaha paraaah

  2. Setuju sekali sungai bersih, tapi siapa yang akan menjaga gorong-gorong tetap bersih. Karena jika agak tersumbat, endapan akan menumpuk sehingga kapasitas tidak maksimal.

  3. Satu lagi, terapkan punishment yang berat pada rakyat yang masih suka membuang sampah sembarangan : ke kali, ke jalan raya dan dimana saja.

    Terapkan AMDAL dengan benar dalam semua ijin usaha sehingga tidak ada lagi bangunan-bangunan yang tidak tepat letak nya

  4. sekedar ide:
    .
    .
    jika setiap kilometernya di jaga oleh pekerja, saya rasa tidak akan ada lagi orang yang akan membuang sampah di tempat itu.
    jika masih ada yang membuang sampah, maka penjaga sungai itu harus melaporkan orang tersebut ke ketua RT/RW dan di kenai sangsi denda. dan si pekerja akan mendapatkan persentase dari denda tersebut.
    saya jamin yang jagain sungainya makin getol jagainnya.
    .
    gaji + bonus + mengabdi pada negara.

    • untuk masalah sampah saya rasa yang lebih berperan mencegah warga membuang sampah sembarangan adalah ketua RT dan RW karena yg lebih mengenal dan dapat menegur warganya adalah mereka. contoh lihat ajalah taman kalau berharap dari dinas pertamanan mana mungkin taman dapat bersih dan terurus, tong sampahpun yang ada bisa hilang lebih baik diberikan tanggung jawab ke RT dan RW dengan alokasi dana yang mencukupi dan dapat merangsang peran serta RT dan RW untuk menjaga lingkungannya.

  5. hukum pembuang sampah sembarangan hukumannya SURUH MEREKA YG BUANG SAMPAH SEMBARANGAN UNTUK MUNGUTIN SAMPAH SEKOMPLEK SELAMA SATU BULAN ya kaya kerja sosial..JADI NGGAK USAH PAKE DENDA DUIT

  6. berdayakan atau kerjakan perahu penyeberangan sungai..untuk jadi pemungut sampah, dan digaji pula…toh selama ini mereka tidak membayar restribusi apapun buat pemprov, malah jadi obyekan orang Kecamatan….jalur hijau dijadiin warung tegal…ini kerjaan RW, Kelurahan dan Kecamatan….

  7. bang jokowi dan bang ahok yang aku kagumin n salut dengan sepak terjangnya demi jakarta baru, realisasikan di tingkat rt atau rw “bank sampah”, ntar kan setiap rumah bisa jual tuh sampah nya kesitu, sudah dak mau deh mereka buang sampah sembarangan/di kali wong sampahnya jadi duit hahahaha

  8. Di Jakarta pastilah banyak Organisasi Pecinta Alam, libatkan mereka utk susur sungai : pemetaan sungai, sebenarnya sampah itu sengaja dibuang ke sungai atau rekayasa dari oknum, di hulu sengaja dibuang ke sungai setelah itu di hilir ada yang bertugas mengeruk sampah, jadi sampah ini hanya berputar dari hulu ke hilir

  9. doh, ane kire tiap meter ade tong sampe, gak taunye…
    Dah perne ane bilangin dulu, daripade mungutin iuran kebersihan ke warga sendiri mending tangkepin tuh yg suka buwang sampah sembarangan ke wilayah RT kite baek ke got2 maupun di pot2 tanaman ato jalanan kampung. Kenain denda setinggi2nye, dah bisa lebih kaya tuh daripade hasil meres warga sendiri.
    hansippun bisa diberdayakan lebih dan lebih tajir drpd cuman jadi antek RT/RW mungutin iuran RT/RW tiap bulan.
    gak perlu takut kere, scr yg suka buwang sembarangan lebih banyak daripade yg suka jaga kebersihan di negri sarap korupsi ini.

  10. biar tdk terjadi pembuangan sampah di tempat sembarangan/di sungai,dibuatkan tungku sampah yg tdk pernah penuh meskipun diisi berapa saja kapan saja,bila berkenan(buka)teknologitpa.blogspot.com juga tungkusampah.com seperti kebanyakan kelompok warga yg sdh menggunakan tungku ini tdk ada persoalan dengan sampah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here