PKL Masjid Sunda Kelapa Diberi Gerobak dan SIUP

17
180

Ahok.Org – Upaya penataan kawasan agar terlihat lebih indah dan bersih terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Kali ini, dalam upaya menata kawasan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo membagikan puluhan gerobak serta kios bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di sekitar masjid tersebut. Langkah ini juga sebagai salah satu langkah penataan PKL di ibu kota.

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengatakan, kegiatan ini merupakan program corporate social responsibility (CSR) Bank DKI. Melalui program seperti ini, Jokowi berharap tidak akan ada lagi PKL yang berjualan di badan jalan hingga menimbulkan kesemrawutran. “Pokoknya jangan sampai ada lagi yang jualan di badan jalan,” ujar Jokowi, usai menyerahkan bantuan gerobak dan kios kepada PKL di kawasan Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Minggu (13/1).

Dengan cara ini, kata Jokowi, dijamin tidak akan menimbulkan perlawanan dari para PKL. Terlebih, para pedagang diberikan gerobak maupun kios baru secara cuma-cuma. “Tidak ada keluhan. Mau mengeluh gimana lagi, kan diberi gerobak, tempat duduk, meja serta tenda,” kata Jokowi.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Ratnaningsih menyatakan, pemberian gerobak diberikan kepada 28 pedagang. Selain itu, kata Ratna, pihaknya juga menyerahkan kios baru bagi delapan pedagang lainnya di kawasan tersebut. “Tidak ada syarat khusus untuk mendapatkan gerobak ini, tapi memang khusus untuk pedagang yang sudah berjualan di lokasi tersebut,” kata Ratna.

Ditegaskan Ratna, tidak ada penambahan PKL yang diberikan bantuan. Jadi, jumlah PKL yang diberikan bantuan sudah sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh para pedagang di kawasan tersebut.

Agar tak menyebabkan kemacetan, tambah Ratna, keberadaan gerobak-gerobak itu akan disusun secara pararel di depan Masjid Sunda Kelapa. Para PKL juga dilarang keras memperjualbelikan gerobak tersebut.

Selain di depan Masjid Sunda Kelapa, setidaknya ada 23 titik lainnya yang akan ditata, seperti di Taman Fatahillah, Jakarta Barat. Pihaknya pun akan melibatkan perusahaan swasta, BUMN, dan BUMD lainnya untuk bergabung.

Selain mendapatkan gerobak dan kios, para pedagang juga diberikan fasilitas pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) secara gratis. “Mereka juga mendapatkan fasilitas pemberian SIUP gratis hari ini,” tandasnya.

Salah seorang pedagang, Mulyadi (24) mengaku senang dengan pemberian gerobak tersebut. Terlebih, ia dan rekan-rekannya juga mendapatkan pelayanan SIUP gratis. Sehingga para pedagang bisa mengajukan pinjaman kepada bank maupun koperasi. “Kami berterima kasih kepada Pak Jokowi yang telah memfasilitasi agar kami memperoleh kemudahan dalam menjalankan usaha,” kata pedagang dim sum ini.

Adapun gerobak yang dibagikan, berukuran lebih besar dari gerobak biasanya, karena dilengkapi juga dengan kursi dan meja. Ornamen khas Betawi pun menghiasi tampilah desain gerobak tersebut. Di atap gerobak terdapat gigi balang, yang merupakan salah satu ciri khas ornamen Betawi.[BeritaJakarta]

Video:


Berita Terkait: Bank DKI Bantu Penataan PKL di Jakarta

17 COMMENTS

  1. pertamax gan! LOL 😀
    —–
    wah PKL aja bisa dapet SIUP gretongan…
    bagus!
    tapi kalau bisa pengusaha2 kecil-menengah yg ikut UKM2 (UKMD?) itu juga bisa dapet program SIUP gratis ini, takut ngiri bos, takut dianggep ‘subsidi’ salah sasaran lagi nanti… krn ane kira mereka para “UKM-ers” butuh modal lebih besar lagi yg harus pinjam ke bank (>5 juta utk modal produksi, utk ukuran Jakarta), (maap) drpd PKL yg bisa cukup ngutang tetangge dulu (utk modal produksi esok hari aja, aliyas <1 juta).

  2. siip siip pak Jokowi, maju terus untuk realisasi program2 penataan kota Jakartanya. Semoga di lokasi2 lain juga dilakukan penataan dan program serupa utk PKL. JAKARTA YG JAUH LEBIH TERTATA DAN LEBIH BERSIH.. Maju terus pak JB, salam Jakarta Baru..

  3. Pak JB, pantau bahan2 yg digunakn, jgn ada pengawet brlebihan pd makanan yg dijajakan. Ngeri lihat berita di tv…beban penyakit masyarakt jg jd membengkak jk mrk sakit saat makan jajanan tdk baik.

    Maju terus JB.

    • ente sering jajan diluaran yah, brow? 🙂
      ———-
      Buwat pemirse nyang laen, ini pesen ane:

      “Bagaimanapun makanan yg kita prepare/masak sendiri adalah yg terbaik, jangan keseringan jajan diluar.”
      Sering gak denger kata2 bijak ini?
      dan ini juga rekomendasi dari orang2 cerdas serta ahli2/pakar2 kesehatan gizi.
      Masalah ‘pengawet aneh2 berbahaya di jajanan’ ini sudah ada jauh sejak lama, kronis akut, dan sulit dibereskan (krn logis alesannya: takut rugi krn cepet basi maka pengawet dipakai, lagipula bukan si penjaja yg makan – dan bukan tidak mungkin yg ‘baik2’ pun bisa terjebak dlm paradigma ‘ogah rugi trus tambah kere’ ini klo dah kepepet), jadi sebaiknya kita sendiri yg mencegah (utk tidak keseringan jajan).
      Mungkin ibu anda sendiri pun sering mengingatkan anda soal ‘jajanan tak baik’ ini, bukan? (dan ini bukan krn anda ‘dipaksa’ ibu/istri agar makan masakannya yg rasanya ‘tak enak’ itu 😉 ato krn malas masak sendiri, gak sempet, repot nyuci piringnya, dst – shg anda punya alasan utk sering jajan diluaran.)
      —–
      “Repot dikit (masak sendiri) gapapa demi kesehatan (dan kantong) sendiri. And you still have many smart choices for your own body (health), so why should you (always) sink yourself down into the popularly known mess?” – [TaZ.SE3/SEEE] and health expertz.

      • Stuju Taz. makanan yang disiapkan dari rumah terjaga kebersihannya, lebih hemat & bebas pengawet. jajan di luar sepertinya jauh lebih murah & praktis, tapi… kena penyakit, biaya berobatnya luar biasa. walau ditanggung pemprov sekalipun, namanya sakit tidak pernah enak. belum lagi, pantangan tidak boleh ini dan itu.

        Thanks sudah diingatkan lagi ya Taz. hehe…

        • Miaaaw..! (okey dokey! sama2!) 😀

          btw, jangan kseringan tinggal/hidup klamaan di mobil juga ya, itu juga kurang baik utk ksehatan, bikin body tambah gak sexy binti kriputanz en varizesanz… 😉 apalagi bahaya kracunan gas CO2 dari pipa knalpot mengancam klo tertidur pulaz gak sadarkan diri spt yg sering di brita2 tipi ituh.. lebih gak sexy lagee..
          lebih sering2lah tinggal di rumah, cukup pasang akuarium 2 biji, utk penghuni air tawar dan penghuni air laut, isi penuh dgn ikan2 favorit ente, dah pasokan sembako ente stabil utk 1 minggu ke depan, aman dari klaperan dadakan.
          Klo butuh snack, tinggal ambil kantong plastik es ato sealware, isi pake ikan favorit ente dan air secukupnya. ikat dgn karet glang dan bawa utk di perjalanan/mobil. Mudah kan…? 🙂

    • Saya setuju, kalau selanjutnya juga ada pemantauan rutin mengenai Bahan Tambahan Pangan yang digunakan oleh para PKL yang jual makanan/minuman tsb. Sehingga, setiap lapisan masyarakat selalu punya CSR juga..PKL bertanggung jawab kepada customernya. Msayarakat jd terdidik dan cerdas dalam bermasyarakat. Saya berhrp sekali DKI bisa jadi contoh bagi provinsi-provinsi lain dalam pengelolaan daerah.

  4. kurang apa lagi para PKL, semua gratis , kalau begini masih aja rewet itu namanya oknum semestinya para PKL yg lain mencegah karena memperburuk citra PKL yg sudah benar

    • 4 jempol donk biyar pul, ntar 2 jempol di bawah yg buwat jalan bakal ngiri nanti, koq gak perne dikasi ksempatan berpartisipasie… padahal sering kliatan jempol2nya kluwar dari spokatz anti-bau, melambai2 gak keruan dgn kutex belank2…. 🙂

  5. Pak JB, mumpung masih baru, tegaskan rules nya pak. Buang sampah mesti pd tempatnya, bahan pangan ditest berkala-bebas bhn berbahaya. Ajarkn tanggungjawab pak.
    Kalo ada yg melanggar, semua kena denda, diulangi lg, pelaku harus dikeluarkan dan kena sangsi hukum.
    Begitu jg kalo ada yg berani menjual gerobak dan tenda kursinya.

    Goodluck!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here