BTP Kaget Biaya Lampu Fatahillah Dianggarkan Rp25 Miliar

12
127

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kaget dana investasi untuk lampu plaza Museum Fatahillah pernah mencapai Rp25 miliar.

Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI Jakarta Andi Baso mengatakan dana itu pernah disetujui pada 2009 saat periode Gubernur Fauzi Bowo. “25 miliar? Untuk lampu saja? Wah, besar sekali,” seru Ahok di Balai Kota, Jakarta, Jumat (1/2).

Setelahnya ia langsung menanyakan kondisi lampu yang menelan biaya setinggi langit itu. “Sudah tidak nyala lagi karena tidak ada lampunya,” jelas Andi.

Karena itu sesuai dengan rencana penataan pedagang kaki lima (PKL) oleh pemda DKI Jakarta, tahun ini akan ada proses tender untuk lampu plaza museum. Andi mengatakan anggaran untuk lampu itu mencapai Rp4,5 miliar.

“Kami akan pakai konsultan yang paham tentang teknik pencahayaan dan dibantu dengan himpunan ahli iluminasi untuk menilai mana lampu yang bagus. Target bisa selesai sebelum ulang tahun Jakarta,” tutur Andi.

Lebih lanjut ia mengatakan lampu-lampu tersebut akan menghiasi plaza dan gedung museum dengan berbagai warna. Konsep tersebut, ujar Andi, mirip dengan yang dimiliki Monumen Nasional. Untuk itu lampu-lampu tersebut akan diprogram.

Seperti yang diketahui, Pemprov DKI berencana merapikan plaza Museum Fatahillah dari PKL. Nantinya para PKL tersebut akan digeser ke beberapa tempat di sekitar museum. Akan ada empat cluster yang diisi oleh para pedangang.

Pemprov sudah menentukan jumlah PKL yang bisa berdagang di area tersebut, yakni 260 orang.

“Pendanaan untuk program ini didapat dari proyek CSR perusahaan-perusahaan, terutama dari BUMD,” ujar Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan DKI Jakarta Ratnaningsih.[metrotvnews]

12 COMMENTS

  1. Bgmana ya, pmasangannya melibatkan masyarakat, bahu membahu, supaya ada rasa memiliki. Tidak dicuri, atau dgn mudahnya dirusak.
    Menyadarkn itu semua dibeli dari uang rakyat, uang mereka juga.

    • masalahnya, warga takut atw enggan melapor utk hal2 pencurian itu sbg saksi, krna mrka malah bisa diteror balik oleh rekan2 dari si pelaku pencuri tsb. polisi kita kan tdk bs menjamin kerahasian si pemberi info utk kejahatan krna polisi bisa saja kerjasama dg si pencuri. Hrus ada sistem dimana si pelapor aman n si pencuri tdk tahu siapa yg melaporkannya.

      • Mestinya polri mengadakan operasi intelijen/reserse, jebak pelaku2 pencurian spt ini, misalnya diam2 dipasang cctv di dekat lampunya, atau pencuri2 rambu jln, penunjuk jalan yg trbuat dr plat aluminium, juga perampokan di taxi, pengamen kriminal, tangkap dan tindak yg tegas, supaya kapok!!.

  2. Diperhatikan juga masalah keamanan.
    Kami yang punya hobi fotografi, banyak mengambil gambar di kota tua sering diganggu & dipalak. Tolong sekalian dibersihan. Supaya turis lokal & mancanegara berani masuk ke kota tua.
    Salam Jakarta Baru

  3. 25 M? untuk ukuran mahasiswa seperti sayapun langsung bisa sadar kalau ada yg tidak beres dengan angka anggaran tersebut..
    enak sekali menganggarkan dana dari uang rakyat seperti itu.
    pak Ahok, tolong buktikan pada masyarakat sekarang dengan anggaran yg lebih minim bapak bisa membuat lampu fatahilah lbih baik dari sebelumnya, lebih awet dan lebih bermutu!
    sehingga pihak” yang dahulu merasa malu dengan perbuatan mereka.
    dan masyarakat lebih terbuka cara pikir dan pandang mereka.

  4. Untuk anggaran, kami percaya dengan biaya yang lebih rendah bisa mendapatkan hasil yang lebih baik….karena ngak ada kon kalingkong atawa mark up…Usul lagi nih Pak, dibentuk saja Team Security 24 jam penuh untuk mengawasi semua fasilitas di “kota tua”, personilnya kan bisa diambil dari Satpol PP (kan banyak nganggurnya)…siapkan CCTVnya, ruang monitor keamanannya. baik untuk dalam gedung maupun disetiap sudut “kota tua”..kalau perlu minta polisi juga bangun pos disalah satu sudut kota tua….biar kalau ada apa2 bisa segera action. Salam. GO JB

  5. Saya rasa, sdh saatnya Pemprov DKI mempekerjakan org2 yg brtugas menjaga keamanan & memeriksa kelengkapan fasilitas publik scra reguler. tentu saja org2 ini hrus pandai ilmu bela diri, cakap dg keahlian fotografi & rekam suara utk investigasi, juga mampu kerjasama dg polisi. jd bila ada ormas yg demo bikin onar & merusak fasilitas publik, petugas ini punya kuasa & bukti otentik utk gelandang ormas & dalang otak perusak fasilitas publik tsb.

    smua fasilitas publik dibeli dg uang rakyat. milik bersama. jd bila ada sbagian rakyat yg merusaknya krna diprovokasi, mrka hrus dikenakan sanksi hukum fisik & denda utk mengganti yg rusak.

  6. Lampu hilang,mahal ada 2 kemungkinan diambil pencuri/maling atau diambil petugas trus pengadaan,barang yg diambil dipasang kembali uang masuk kantong trus berulang?sanksi pada petugas tdk tegas pertanggung jawabannya.semoga jokowi -ahok mampu mengatasi hal2 tsb.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here