Lelang Jabatan, Saatnya Lurah dan Camat “Blusukan”

11
112

Ahok.Org – Pemerintahan Jakarta Baru di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama kembali membuat sebuah gebrakan dengan membuka keran baru para Pegawai Negeri Sipil (PNS) eselon empat agar dapat menjadi lurah atau camat dengan cara lelang.

Proses melalui lelang itu tentunya membuat seluruh PNS merasa mendapatkan kesempatan yang sama. Karena tidak harus menunggu golongan pangkatnya sesuai atau menunggu giliran antrian yang cukup lama dan juga tidak harus PNS lulusan ilmu kepemerintahan dan sekolah kedinasan seperti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Lelang jabatan itu dilakukan menyusul terbitnya surat edaran dari Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16/2012 tentang Tata Cara Pengisian Jabatan Struktural yang Lowong Secara Terbuka di Lingkungan Instansi Pemerintah. Lurah dan camat pun mengapresiasi langkah Jokowi-Basuki tersebut. Salah satunya adalah Camat Tambora, Isnawa Adjie. Menurut dia, melalui lelang jabatan, masyarakat akan memotret bagaimana visi dan misi kerja calon lurah dan camat dapat dijalankan.

“Sebetulnya istilah lelang jabatan ini adalah ide cemerlang Pak Gubernur melalui program Jakarta Baru. Ini merespon surat edaran Kementerian PAN dan RB nomor 16 tahun 2012 tentang perekrutan dan promosi jabatan secara terbuka,” kata Adjie, Senin (4/3/2013).

Adjie yang telah berkiprah selama dua tahun menjadi Camat Tambora dan tiga tahun menjadi Wakil Camat Tambora ini telah mendengar kalau pada lelang jabatan tersebut juga akan dilihat pengalaman kerja, kinerja, prestasi, dan track record selama menjabat. Munculnya mekanisme baru dirancang oleh Gubernur, membuat dirinya harus mengikuti aturan tersebut. Dia mengakui, ke depan bisa saja dia tidak lagi mendapatkan kesempatan menjadi camat atau turun eselon lebih rendah. Mekanisme ini semakin mendorongnya untuk bekerja lebih giat dan inovatif lagi.

“Masyarakat juga diminta saran dan pendapat tentang yang bersangkutan dan yang terpenting camat lurah yang terpilih harus kredibel, gesit, inovatif, dan komunikatif dengan warganya. Dengan konsep ini semangat kompetitif camat lurah dalam penanganan wilayah akan terpacu, ibarat Formula One, yang mesinnya kurang kuat pasti akan tertinggal dalam semangat good governance Jakarta Baru. Lurah dan Camat pastinya juga tidak mau kalah dengan Pak Gubernur yang selalu blusukan,” kata Adjie.

Regulasi terus digodok

Kepala Badan Kepegawaian Daerah I Made Karmayoga mengatakan, pihaknya masih terus menggodok dan menyusun semua jadwal lelang jabatan. Selain BKD DKI dan Asisten Pemerintahan, agar lebih transparan dan terbuka, Pemprov DKI pun menggandeng mitra profesional seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk melakukan seleksi tersebut.

“Kami menggunakan e-rekruitmen. Selanjutnya, ada seleksi pembidangan, ada seleksi kompetensi, ada seleksi psikotes, tes wawancara, dan tes kesehatan. Kami sudah mendapatkan calon itu, kami tayangkan dan uji publik. Ada komentar publik itu,” kata Made.

Menurut Made, jabatan lurah dan camat menjadi jabatan pertama yang akan diuji coba melalui lelang untuk mendapatkan pejabat Pemprov terbaik. Sedangkan, untuk orang-orang yang ingin mengikuti proses lelang akan disesuaikan dengan golongannya dan harus melalui fit and proper test. Sosok lurah dan camat yang paling dicari oleh gubernur dan wakil gubernur, kata dia, adalah yang memiliki cita-cita dan tekad untuk bersama-sama membangun Jakarta Baru.

“Nah, yang penting dalam filosofi seleksi terbuka ini membangun kepercayaan publik, kepercayaan terhadap aparatur negara, dan bagaimana pemimpin dipercaya masyarakat. Nah, itu yang kami bangun, salah satunya melalui lelang jabatan ini,” ujar Made.

Lurah Camat Ideal Versi Jokowi Basuki

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjanjikan agar dalam proses pelaksanaan lelang jabatan lurah dan camat dilaksanakan secara terbuka dan transparan. Lelang jabatan lurah dan camat itu dimaksudkan Jokowi untuk mendapat sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kapabilitas. Selain itu, lelang jabatan itu juga dilaksanakan untuk menyamakan visi dan misi lurah, camat, dan wali kota dengan Gubernur DKI Joko Widodo.

“Supaya nanti bisa mendapat SDM yang memiliki kompetensi dalam memegang amanah jabatan tersebut,” kata pria yang akrab disapa Jokowi tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui kalau ia membutuhkan lurah dan camat yang bisa blusukan. Karena lurah dan camat merupakan pamong terdepan yang mengerti permasalahan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Menurut Basuki, apabila ada permasalahan di masyarakat, jangan sampai gubernur terus yang turun ke lapangan. Lurah dan camat itu juga harus menguasai dan memonitor wilayahnya. Basuki memberikan contoh, salah satu studi kasus. Apabila Pemprov DKI telah ingin menata pedagang kaki lima (PKL), lurah dan camat harus dapat mengetahui dimana tempat yang layak untuk relokasi, dan penyelesaian persoalan lainnya.

“Waktu ke kantor lurah dan camat, Pak Gubernur mengatakan ingin pelayanan seperti model di bank dengan tidak menggunakan loket. Selain itu, pelayanan birokrasi harus jelas, waktu, biayanya harus jelas. Lurah dan camat itu juga harus mengawasi tidak akan ada lagi PKL yang liar, jangan ada pungutan liar, semua PKL harus diresmikan, sehingga tidak ada lagi gubuk liar, tidak ada lagi tanah telantar, tidak ada lagi sampah bertebaran di lingkungan mereka. Nah, lurah-lurah yang mengerti ini yang akan dipertahankan,” kata Basuki.

Namun sebaliknya, peluang pencopotan menjadi besar untuk mereka yang memiliki kinerja rendah dan buruk. Meski secara teknis pelaksanaannya belum ditentukan, lelang jabatan bakal mulai dilakukan pada tahun ini.

“Bagaimana sistemnya sedang disiapkan, jadi masing-masing orang yang ingin jadi camat jadi lurah yang melamar dan membuat program, ‘Kalau saya jadi camat, saya bisa bereskan masalah ini’,” kata mantan Bupati Belitung Timur tersebut.[Kompas]

11 COMMENTS

  1. Bravo….SETUJU Pak…Kapan ? Segera saja Pak…Tuh Lurah dan Camat kaya Adipati, mau dilayani saja…Gimana program Jakarta Baru Bisa Jalan ? Banyak yang kerja sama dengan RW nya malah untuk ijin PKL, dsb (bagi-bagi KUE / duit)…Babat sajalah yang terindikasi kinerjanya buruk..jangan ragu Pak…Kami dukung.. Contohnya aja di Johar Baru Pak, depan mesjid tadinya sejuk karena ada pohonnya, sekarang menurut warga disana..atas ijin RW dan Lurah, dijadikan bangunan kecil-kecil disewakan untuk pedagang (jalan trotoarpun kepakai) …sehingga kadang bikin macet jalanan kalau pembeli pada parkir motor di pingir jalan, masalah sampah masih belum ada perbaikan..warga disana masih pada buang di kali Johar…tidak ada solusi.. Yang spt ini dibuang sajalah Pak..Cape..Salam…Go..JB

      • Tujuannya supaya meringankan kerja pak Gubernur/Wagub.
        Supaya jangan masalah-masalah sepele, warga langsung lapor ke Gubernur/Wagub, tapi bisa langsung ke pejabat terdekat dengan masalah dan lingkungan.
        Lebih bagus lagi kalau ada nomer Hp nya, bisa sms langsung.
        Terimakasih bung Sak

  2. lapor… kali ditempat saya malah ditutup pak, dibikin jalan… gmn pak.
    kali daerah senopati sebelah resident 8.. jakarta selatan.. mohon ditindak lanjuti pak ahok…

  3. Lurah dan Camat malah banyak yang bandel, yg ngrusak itu RW yg merasa seperti penjabat,ngatur setoran….malah buka lapak, warteg dijalur hijau bahkan dipinggir bantaran….ini masih banyak di kelurahan Sunter Agung…..

    • Betul Bro hattori.
      Malah lapak-lapak : warteg, rumah kardus, rumah emperan rel kereta api tersebut di beri penang resmi dari kelurahan (diberi: No, RT, RW mendompleng rumah-rumah yang legal,ada IMB & HGB nya). Belum lagi pencurian PLN & PAM.
      Siapa yang bermain disini ???

      SALAM JAKARTA BARU

  4. Pak JB tolong ditertibkan PKL, tukang ojek, anak Punk, Pengamen-Pengemis, angkot Halim yang ngetem di sebrang PGC. Ada Pos Polisi di sana tapi Pak Polisinya tutup mata. Sukses Program2 Pak JB….

    • @Lala :
      kalau gak salah itu trmsuk wilayah kelurahan Cililitan, Kec. Kramat Jati. Coba deh perhatiin, Lurah en Camat di sana juga tutup mata sebelah. Seolah itu bukan wilayah kerjanya. Camat en Lurah bisa berkata : “itu tugas satgas Pol PP tingkat kota.” Koplak wkwk

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here