BTP: Pejabat Manipulasi Proyek Harus Siap Dipenjara

8
127

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menegaskan bahwa dia akan mengawasi dan meneliti proyek-proyek pembangunan di Jakarta, yang nilainya cukup tinggi. 

Hal itu disampaikan Ahok di Balaikota Jakarta, Rabu 24 April 2013. Ahok menegaskan bahwa dia akan berusaha memangkas nilai proyek yang tinggi itu,  dengan tidak mengurangi volume pekerjaan atau bahkan bisa menghentikan proyek itu.

Jika pejabat yang membawahi proyek itu, kata Ahok,  sengaja mengurangi volume pekerjaan, harus diteliti apakah ada unsur manipulasi dan korupsi dalam proyek itu.

“Kalau itu dilakukan, saya akan masukan penjara. Itu kurang ajar, tidak ada ampun buat mereka,” kata Ahok.

Salah satu cara mencegah atau mengurangi praktik manipulasi pengadaan dalam suatu proyek adalah dengan meminta audit Badan Pemeriksa Keuangan.  Audit itu diharapkan bisa membatasi konspirasi antara pejabat dan swasta yang jadi mitra Pemprov DKI.

Sebagai contoh, kata Ahok, “Harga satuannya sebenarnya Rp 1000, tapi dianggarkan Rp 5000. Ini kan gila, kami potong harga satuan. Bukan potong proyeknya.”

Pemotongan anggaran ini, lanjut dia, dipastikan bisa digunakan untuk program lain yang lebih kongkrit dan dapat dirasakan oleh masyarakat.[Viva.co.id]

Berita Terkait:

8 COMMENTS

  1. Cuman satu kesimpulan : pihak yg tidak memihak kepada Jokowi-Ahok = pihak yg tidak memihak kpd kepentingan rakyat (pihak yg tidak ada keinginan utk bertobat)

  2. Setuju Pak…kami dibelakang anda…Catatan saja Pak, jangan sampai proyek2 yang sudah dianggarkan dan direncanakan oleh pemprov terlambat untuk di eksekusi gara-gara Pejabat ybs tidak bisa manipulasi lagi alias tidak ada duitnye…Kalau sudah terlihat gelagatnya Pak seperti penyerapan anggaran yang rendah, tidak adanya timeframe kerja dari para “pejabat”, sebaiknya “kepala dan pejabatnya satu perahu” di buang saja Pak…karena merekalah yang akan menghalangi program-program Jakarta Baru….Salam…Go..JB

  3. Admin yth;
    Udah hampir 3 hari ngak ada vidionya ahok, kenapa nih? Saya juga disini mempromosikan beliau kepada warga disini bahwa Jakarta itu telah berubah,… Dng kepemimpinan jokohok,… Please upload lagi vidionya,… Keep it up,..

  4. Dalam berapa even, melalui AHok saya mengerti bahwa di DKI, terhadap penyerobot tanah yang dipindahkan tidak disediakan uang ganti/kerochiman apapun (etika), kecuali disediakan fasilitas hunian dirusunawa (kemanusiaan). Ini, akan selalu disetujui dan didukung oleh siapapun dan dimanapun, dimana akal-sehat dan hati-nurani berkembang dengan sehat dalam keseimbangan dalam harmoni.
    Tetapi dalam tayangannya, tgl. 23/04/13 MetroTV mewawancarai 2 figur/even tergusur ex bendungan Pluit, yang 1 mendapat ganti “rugi” Rp.11 juta serta sudah menerimanya, tapi masih menunggu rusun; sedangkan yang 1 lainnya belum mau menerima tawaran Rp.12 juta, karena bangunan permanen miliknya bernilai lebih dari Rp. 30 juta.
    Bagaimana sih duduk perkara yang sebenarnya? karena dalam tayangan TV dimaksud tidak jelas duduk perkaranya (ini Kritik kepada TV), misal : digusur dari tanah dng status yang bagaimana?
    Kalau memang berstatus penghuni liar, kenapa ada penggantian??
    Saya kira ini masukan kepada mas AHok, untuk control pelaksanaan kebijakannya yang menurut saya sudah bijak.
    Salam,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here