Basuki Perbanyak Bus dari Bekasi, Bogor, dan Tangerang ke Jakarta

17
277

Ahok.Org – Pemprov DKI Jakarta terus berusaha mengurangi laju kendaraan pribadi yang masuk Jakarta. Salah satu strateginya memperbanyak bus APTB dari suburban Jakarta ke Jakarta.

“Untuk Bekasi kan sudah ada. Dengan parkir Rp 5.000 rupiah bisa masuk. Kita mau perbanyak bus-bus itu dulu,” kata Ahok di Balai Kota, Selasa (30/5). Menurut Ahok, tidak hanya Bekasi, bus dari pusat kota suburban DKI ke pusat kota Jakarta akan diperbanyak.

Setelah memperbanyak bus, Ahok menegaskan pihaknya akan segera menerapkan electronic road pricing (ERP).

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Bekasi bekerja sama dengan Provinsi DKI Jakarta, mengoperasikan tiga trayek baru Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB).

Trayek baru itu, di antaranya jurusan Terminal Bekasi-Tanah Abang (APTB 07) melalui pintu tol Bekasi Timur, jurusan Terminal Bekasi-Bundaran Hotel Indonesia melalui pintu tol Bekasi Timur, serta jurusan Mega Bekasi-Bundaran Hotel Indonesia melalui pintu tol Bekasi Barat.

Dua operator yang ditunjuk oleh Pemprop DKI untuk menyediakan bus APTB, di antaranya Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) menyiapkan 15 armada untuk tujuan Bundaran HI baik dari Terminal Bekasi ataupun dari Mega Bekasi, sedangkan Mayasari Bhakti menyiapkan 10 armada.

Untuk sekali jalan, warga yang akan menggunakan APTB trayek baru, dikenakan tarif sebesar Rp 6.500. Saat tiba di Jakarta APTB akan masuk ke jalur busway. Sehingga membuat kendaraan lebih cepat sampai tujuan, karena hambatannya sedikit.

Tiket sebesar Rp 6.500 yang dibeli untuk naik APTB, sudah termasuk tiket untuk Transjakarta. Jadi, pemilik tiket APTB dari Bekasi, nantinya bisa berhenti di Halte Transjakarta koridor manapun, dan transit ke tujuan yang mereka inginkan.

“Kalau beli tiket di luar sistem Transjakarta, harganya Rp 6.500. Tapi kalau beli di dalam sistem atau dari Jakarta ke Bekasi tiket dijual seharga Rp 5.000,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono, Selasa (21/05).

Udar mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan loket khusus bagi warga yang ingin naik APTB menuju Bekasi. Loket itu tersendiri di beberapa halte Transjakarta.

APTB bukan hanya dioperasikan di Bekasi, namun juga di daerah penyangga lainnya seperti Bogor, dan Tangerang. Sejauh ini APTB yang sudah beroperasi adalah dari Cibinong Bogor, Ciputat Tangerang Selatan, dan Terminal Tangerang.

Pemerintah Kota Bekasi menyambut baik dioperasikannya APTB trayek baru. Melalui sambutannya Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Rayendra Sukarmadji berharap angkutan massal jenis ini bisa terus dikembangkan.

“Penduduk Kota Bekasi kini mencapai 2,5 juta jiwa. Sebagian besar melakukan aktivitas di Jakarta, atau warga komuter. Namun penggunaan angkutan umum hanya 27,2 persen. Kita harap dengan adanya APTB ini, penggunaan kendaraan pribadi bisa berkurang. Sehingga kemacetan bisa teratasi,” katanya.[Merdeka.com]

17 COMMENTS

  1. Lebih enak naik Kereta Api pak, bebas macet, sampai tujuan waktunya jelas
    Naik bis lewat tol, waktunya tidak bisa diprediksi. Bisa macet berjam-jam

    • Maunya sih begitu. Tapi ada beberapa kendala yang memaksa saya terpaksa naik motor. Pertama, jam kerja saya 13.00~22.30 di daerah Hayam Wuruk, Taman Sari, Jakbar (daerah Jkt Kota).

      Kira-kira ada ga KRL (atau APTB kalau pakai busway) yang masih operasi jam segitu? Pastinya yang menuju tangerang yah. Soalnya selama ini tiap pulang kantor ga pernah liat APTB tangerang lewat. Yang ada cuma busway ke arah kalideres. Kereta juga begitu. Terakhir saya tau, jam keberangkatan terakhir dari Duri jam 21.30.

      Sedangkan saya pulang jam 22.30 (ini dari kantor, nyampe halte/stasiun pasti lebih dari itu).

      Ya terpaksa saya naik motor. Padahal kalo bisa naik angkutan umum kan lebih enak.

  2. Jgn lupa pak transportasi berbasis rel itu lah yg seharusnya menjadi tulang punggung, ketepatan waktu yg bisa diandalkan daripada bus yg tidak bisa diprediksi.

  3. Lebih enak naik motor, salip kanan kiri, naik trotoar, masuk jalur busway, naik jembatan penyeberangan, lawan arus, masuk gang sempit, cepat sampai…

    • Setuju. Emang paling enak pake sepeda motor, bebas mau kemana aja.
      Macet, tinggal naik trotoar, masuk jalur busway, lawan arus jugaa bisa.
      Parkir pun enak, mau taruh dimana aja bisa, di trotoar, bawah pohon, pinggir jalan.
      Yang penting hati-hati aja saat mengendarai sepeda motor. Jangan kebut-kebutan, pasti aman kok

  4. Kelihatannya memecahkan masalah khusus penduduk bekasi yg bekerja di dki supaya beralih ke transportasi umum. Idealnya sih pake sepur aja cuma sepur wewenang pemerintah pusat yg nggak tahu kapan ditambah rel, trayek, gerbongnya, ya.. terjadilah solusi seperti ini, tambah busway, feeder, yg boros bbm/bbg di bandngkan dengan sepur.

    • Maap, Pemerintah (si Tukang Prentah) sedang sibuk mikirin Pemilu 2014. Boro2 mikirin sepur rel gerbong busway BBM dan hal2 sialan lainnya, mikirin bagaimana bisa bertahan dikursi empuk aja sudah bikin pusing dan darti. Emang gua pikirin ?

  5. Pak Ahok, mau usul supaya gagasannya AusAID soal mengganti satu lajur mobil dgn lajur bus ditindaklanjuti jg di daerah CBD.
    dgn begini terasa beda waktunya kalo naek bus (lebih cepet) dibanding naek mobil pribadi dan orang2 bakal mulai berubah pilihan. thanks.

    • Soalnya kalo ditilang ga ada duitnya *becanda

      Tapi jujur aja. Emang begitu keadaannya. Banyak polisi menindak tebang pilih dan mood-mood-an. Seperti yang masuk jalur busway. Ga usah lah pake operasi-operasian. Contoh, di perempatan grogol. Di situ kan hampir selalu ada polisi nongkrong di pos. Tapi tiap hari banyak motor dan kadang-kadang mobil lewat jalur busway. Cuma ditilang sesekali. Padahal kalo tiap nganggur mereka nilang tuh pengemudi ngawur, kas negara kan dah banyak tuh dari tilang doang.

  6. padahal ribut MRT tidak akan terjadi, kembangkan aja KA Commuter Line sama aja, malah lebih luas jangkauannya, dari sts Beos ke sts Jatinegara dilayangkan aja….keretanya ama MRT juga sama….

  7. Jalur busway dibikin steril dulu donk pak.. Yg daerah pluit sampe cawang masih bentrok dengan kendaraan yg mau masuk tol. Belum lagi kendaraan lain yg masuk jalur busway seenaknya. Pengalaman saya masih lebih cepat dengan kendaraan pribadi masuk tol daripada jalur busway.. Kalau gak pernah steril sampai kapanpun gak ada yg mau pakai ATPB karena toh waktu tempuhnya masih jauh lebih lama dan sudah pasti berdirii… Sampai kaki lemas. .

  8. Pak Jokowi & Ahok. Saya mau kasi feedback yg mungkin terdengar simple, tp sangat penting (berdasarkan pengalaman negara2 maju yg sudah menerapkannya). Tolong lebih banyak lagi tempat yg WAJIB DILENGKAPI DENGAN CCTV (public transport, mall, stasiun, bandara, jalan tol, tempat wisata, dan tempat2 yg jadi central aktivitas publik. For one simple reason: untuk keamanan yg lebih terkontrol, dan mempermudah kerja aparat keamanan juga. Orang ga bener mau beraksi juga mikir2. Mulai aja dari kopaja-metromini baru, transjakarta, mrt, monorel, dan stasiun2/koridor2nya. Tapi jangan irit2. Jangan hanya pasang 2 biji di ujung2. Di tengah malah ga ada. Ga guna juga klo begitu, sama aja boong.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here