Jokowi: Waduk Pluit Milik Masyarakat

7
94

Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan taman kota di sisi barat Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, adalah milik masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat pula yang harus merawat taman.

“Ini miliknya masyarakat loh, bukan milik siapa-siapa lagi. Saya titip semuanya ikut rawat. Kalau ada tanaman kurang air disiram,” ujar Jokowi, saat peresmian taman, Sabtu (17/8/2013).

Jokowi mengatakan, kawasan Waduk Pluit menjadi multifungsi. Selain menjadi wadah air dari beberapa sungai, area di sekelilingnya pun jadi ruang terbuka hijau sekaligus ruang publik.

Ida (56), seorang warga di sekitar Waduk Pluit mengapresiasi positif penataan itu. Meskipun, karena penataan itu dia, suami dan dua anaknya harus pindah ke rumah susun.

“Yang penting kita dikasih tempat tinggal. Bisa bekerja juga. Anak-anak saya dapat tempat buat main di sini,” ujar wanita yang sehari-hari hanya sebagai ibu rumah tangga biasa tersebut.

Jokowi meresmikan Taman Kota itu pada Sabtu siang. Simbolisasi peresmian dilakukan dengan peandatanganan oleh Jokowi di sebuah batu. Bersama Jokowi, turut hadir Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiyono, Dirut Jakarta Propertindo, Budi Karya, dan lain-lain.

Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan normalisasi waduk sekaligus penataan kawasan di sekitarnya. Hingga empat bulan program itu berlangsung, berkat pengerukan, kini 30 persen proyek telah selesai.

Dari empat sisi waduk, baru sisi barat saja yang lahannya berhasil dibebaskan dan dibuat ruang terbuka hijau. Taman sisi barat itu memiliki luas 5 hektar dengan pembagian 1 hektar untuk Instalasi Pengolahan Air Limbah, 2 hektar untuk ruang penyerapan air, dan 2 hektar untuk pembangunan taman.[Kompas.com]

Berita Terkait:

Video:

sumber: beritajakarta.com

7 COMMENTS

  1. Bagus sekali tamannya pak Gubernur. tolong pak jangan sampai ada PKL maupun rampok di wilayah tsb. biar warga dibiasakan utk selalu bawa makanan yang telah dipersiapkan dari rumah sebelumnya. jadi tinggal piknik. kalaupun ada pedagang jual makanan, harus pake kios n berada di luar taman. jadi seperti taman2 terbuka di melbourne, australia pak. layak untuk tempat olah raga pagi & sore. n utk anak2 main sepeda. Jangan ada PKL ya pak atau ormas2 yg demo orasi untuk jadikan pangkalan ngumpul mereka. trima kasih.

    • Setuju, dari awal hendaknya dicegah. Jangan sampai nantinya harus dicarikan tempat penampungan PKL.
      Indonesia secara umum pandai dalam membangun tapi lemah dalam pemeliharaan, bukannya tidak bisa!

  2. Seperti biasa, setelah acara selesai, sampah berserakan dimana-mana. Sedih deh liatnya.

    Ngga di Waduk Pluit, Ngga di Monas, semua sama saja. Kalau habis rame2, tempatnya jadi jorok.

  3. tempat sampah tolong dibanyakin!!! Tempatkan pengawas lapangan satpol PP untuk memberi rasa aman warga yg lagi relax disini!!!

    buat warga yg main disini tolong jaga kebersihan dan kebersamaan, jangan sampai dikatakan warga DKI Jakarta jorok tidak dapat menjaga taman yg disediakan pemprov!

    • System/Penggerak/ (Pem belajaran) kursus/ Latih Cergas.’ Berikan mereka para Pkl/ pekerja taman dan team kebersihan Kota, certificate (Ijasah) Tanda lulus kursus’ berikan Rasa Bangga/Dorongan yg mem buat mereka2 ada identity diri: “Giat kerja /Rajin belajar/ usaha Bina raga Dan skill.” Target ump mem baik, dari hasil kerja/ kepesatan ekonomi maju/tertib/bersih nya, Jakarta.’ Utk me yakin i Penduduk dan Team kerja Jakarta,dgn idea2 Baru mereka, Akan lebih Lincah/ kreativ/ ada innovative2 baru yg Guna-Pake.”

  4. Nanti kalo ada gubuk liar, kalo masih satu dua, dibiarin dulu ya Pakde,biar tumbuh banyak dulu baru digusur lagi, contohnya di kelurahan Meruya Selatan, Jl. Karmel jalannya rusak dan gubuk liarnya masih satu/dua biarin dulu ya Pakde, nanti kalo jalannya udah tenggelam dan gubuk2nya udah banyakan baru digusur. Sekarang KaDinas PU dan KaSudin PU suruh tidur dulu dan LURAH nya suruh istirahat dulu diPulau Seribu ya Pakde.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here