Ahok: Saya Dibilang Galak, Padahal Saya Sudah Jinak

3
92

Ahok.Org – Wagub DKI Basuki T Purnama (Ahok) terkenal dengan bicaranya yang tegas, blak-blakan dan tanpa basa-basi. Menanggapi korupsi APBD DKI yang menimpa lurah hingga merencanakan untuk membeli tanah buat taman, Ahok juga blak-blakan. Kali ini, Ahok mengaku sudah jinak dibanding dulu.

“Ya kita kan pemurah dan pemaaf. Kita kejar! Saya sudah bilang kalau Anda mau korupsi lagi, saya mau bilang ke PPATK, telusuri uang istri dan anak Anda,” demikian jawab Ahok tegas saat ditanya upayanya agar korupsi APBD seperti yang dilakukan Lurah Ceger Nonaktif Fanda Fadly Lubis tak terulang lagi.

Ahok juga sebelumnya mengaku kecolongan karena anggaran-anggaran yang telah dicoretnya muncul lagi setelah masuk ke DPRD. Dia pun ingin meniru sistem e-budgeting yang telah diterapkan di Surabaya.

Berikut wawancara lengkap Ahok dengan wartawan di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2013).

Bagaimana agar tidak ada korupsi dan mark up APBD lagi?

Kita nggak usah berdebat, masuk ke e-budgeting saja. Supaya nggak bisa kalau kita coret di kertas ini nggak boleh dan siapa yang jamin di depan kita dihilangkan (mata anggaran)? Dan kalau pake e-budgeting semua bisa kelihatan dan pakai password sehingga kelihatan siapa yang mengubah dan itu tahun depan.

Kalau ada aparat Pemprov DKI yang tertangkap korupsi lagi, apa tindakan Bapak?

Ya kita kan pemurah dan pemaaf. Kita kejar! Saya sudah bilang kalau Anda mau korupsi lagi, saya mau bilang ke PPATK, telusuri uang istri dan anak Anda!

Perlu waktu berapa lama menerapkan e-budgeting?

Saya kira satu tahun cukup. Saya dibilang galak padahal saya udah jinak.

Pemprov DKI akan beli tanah di Waduk Ria Rio Rp 1,05 triliun?

Beli tanah di Ria Rio dinas taman yang beli Rp 700 miliar, kalau yang Rp 350 miliar saya nggak tahu luasannya tapi dihitung nanti. Entah di sana atau sekitarannya.

Kenapa harus beli lahan?

Kalau beli tanah ya kita pikir konsep lahan. Setiap hari dan tahun akan naik (harga dan nilainya), maka kita kuasai dulu lahannya, karena naik terus kan. Kalau sudah kita kuasai lahannya, bicara properti ya bicara kuasai lahan. Kalau kita mau bangun RTH (Ruang Terbuka Hijau), kuasai lahan buat PKL, ya harus kita kuasai lahan dulu.

Pemprov DKI hendak beli tanah bekas Kedubes Inggris dan Jerman?

Kita sudah (mengungkapkan keinginan membeli) melalui Kemenlu yang tanah. Kita mau beli, kalau dihibahkan kan enak. Jerman belum tahu. Inggris juga belum tahu.

Bayangkan di tengah Bundaran HI ada taman bagus. Ada Mandarin (Hotel Mandarin Oriental) itu harusnya taman. Konsepnya taman dulu. Kalau Bung Karno bikin Bundaran HI itu di sampingnya ada taman, tapi dibuat Hotel Mandarin. Nggak mungkin kita bongkar Mandarin dijadikan taman. Kalau bekas kedutaan besar dibongkar masih bisa.

Jadi lahan Gedung Kedubes Inggris akan dibuat taman?

Gedung Inggris dirobohin dan dijadiin taman. Kerennnnnnnnn kan. Kalau swasta nggak mungkin (Hotel Mandarin Oriental). [Detikcom]

3 COMMENTS

  1. Salam Nusantara !

    Halo Pakwo…kl sy sih lebih demen kl pakwo lebih ‘galak’ lg dlm menjalankan Konstitusi.

    galak pakwo sangat dibutuhkan bt clear up corruption & enhance working behavior !

    well done !

    GBU

  2. Tahun 1 boleh lah galak, tahun ke 2 sikat habis, tahun ke 3 sudah bergerak birokrasi, tahun ke 4 agak lega, tahun 5 enjoy Jakarta, tahun ke 6 silakan naik jabatan atau pengsiun dengan bangga kalau sudah bosen ngurus birokrasi, kalo berhasil langkah2nya kalo gak, lanjutkan perjuangan kan ntar ada iqbal membantu ditahun2 yg akan datang ^_^

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here