Basuki Ingin Anak Jalanan Ditampung di Tempat yang Layak

4
69

Ahok.Org – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sedang mempersiapkan rumah penampungan bagi anak-anak agar aman dari kekerasan. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI telah membuat sebuah surat untuk membangun rumah aman dari kekerasan terhadap anak-anak.

“Selain membangun rumah aman, kita juga lagi berpikir untuk membangun panti,” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Untuk melancarkan pelaksanaan program tersebut, ia telah menginstruksikan lurah, camat, dan Dinas Pendidikan DKI untuk mendata agar tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah. Oleh karena itu, anak-anak yang terancam putus sekolah itu tidak berkeliaran di jalanan untuk mencari uang sendiri.

Putus sekolah menjadi penyebab tingginya angka kekerasan terhadap anak. Sebab, anak-anak yang putus sekolah lebih memilih untuk mencari uang dan akhirnya bergaul dengan anak-anak jalanan lainnya.

Basuki menjelaskan, ada beberapa anak jalanan yang memang telah dikoordinasi oleh “mafia”. Sebagian besar dari mereka berasal dari luar Jakarta, seperti dari Bogor, Depok, Jawa Tengah, dan sebagainya.

Oleh karena itu, dia telah meminta data anak jalanan kepada Dinas Sosial DKI. Data itu untuk membedakan anak-anak jalanan yang berasal dari Jakarta dan dari luar Jakarta. Rumah aman itu, kata dia, akan dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI Deded Sukendar telah memiliki data rumah-rumah mana saja yang akan dialihfungsikan sebagai rumah aman. Basuki bahkan menawarkan rumah dinas Wakil Gubernur DKI yang terletak di Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, untuk dijadikan rumah aman bagi mereka.

Kendati demikian, untuk pengalihfungsi rumah dinas menjadi rumah aman, harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. “Ya, kalau Pak Gubernur enggak setuju, enggak bisa juga. Belum dikasih instruksi juga soal rumah dinas ini,” kata Basuki.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengakui adanya peningkatan kekerasan fisik pada perempuan dan anak di Jakarta selama tahun 2012. Tahun ini, data masih terus dikumpulkan. Ia mengharapkan, kasus kekerasan fisik tersebut tidak meningkat lagi di tahun 2013. Dien pun menyambut baik rencana Basuki yang ingin membuat rumah aman bagi korban kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Rencananya sih mau buat rumah aman di luar Jakarta. Kendalanya sulit mendapatkan akses transportasinya. Tapi, kalau di dalam Jakarta, kita terbentur dengan pembelian lahan, karena harus sesuai dengan NJOP yang cukup tinggi,” kata Dien.[Kompas.com]

DKI Akan Bangun Rumah Singgah untuk Anjal

4 COMMENTS

  1. Pak Ahok,
    Kalau boleh usul diprioritaskan untuk menggelar operasi intelijen menangkapi para mafia dan orang-orang tua yang telah memanfaatkan para anak jalanan untuk mencarikan uang bagi mereka.
    Yang kejam adalah mereka karena banyak anak jalanan yang berubah sifatnya, sudah menjadi preman kecil gara-gara mafia tersebut

  2. ditangkap dikumpulkan di data, bila orang tua/mafia yg yg memaksa mrk bekerja juga di tangkap dan didata secara lengkap beserta photonya, bila kelak terulang maka dipidana, untuk panti sebaiknya jgn hanya jadi tempat penampungan, tetapi ada fasilitas sekolahnya seperti sekolah kejuruan, kan skrg udah boleh bangun gedung tinggi jadi tinggikan saja gedung pantinya hehehe

  3. Selama penghasilannya dari meminta-minta lebih besar dari pada bekerja, ya tidak akan hilang “profesi” ini. Di Bandung penghasilannya antara 4-10juta/bulan.
    Seingat saya pernah ada perda yang mendenda orang yang memberi kepada peminta-minta. Jalankan dengan tegas, pakai CCTV kalau perlu.

  4. Wah, kenapa susah2 sih ? keluarkan saja undang2 bahwa mengemis, minta2 adalah pekerjaan ilegal. hukumannya penjara. kalau anak2, hukumannya penjara anak2. kalau dewasa, hukumannya penjara umum. perlakukan saja seperti operasi narkoba. bagi penadah dengan pelaku, sama2 dijerat undang2. hehehee…. jadi polisi & satpol pp bergerak dengan leluasa. kalau cuman ditangkepin lalu dibuang ke luar daerah kayak hewan, ya akan balik lagi ke jakarta. mental pengemis sudah mendarah daging sampai ke tulangnya. jadi, harus dihukum pidana saja.

    Terutama perempuan2 yang bawa bayi / kanak2 yang digendong2 pak Wagub. itu hukumannya harus lebih berat lagi. Ada bayi yang hampir mati karna dehidrasi dari terik matahari.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here