Terancam Sanksi Partai, Basuki: Silahkan…

15
183

Ahok.Org – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengakui saat bekerja sebagai Wakil Gubernur DKI, kadang dia harus memilih antara mendukung kebijakan Gubernur Joko Widodo (Jokowi) atau kehendak Gerindra. Hal ini terjadi saat dia dan Jokowi mengetok kebijakan-kebijakan yang tak populer.

“Kenapa busway steril sekarang, padahal bus belum datang. Partai bilang, apa nggak bisa nanti habis Pemilu baru kamu (Ahok) keluarkan kebijakan nggak populer,” ujar Ahok dalam acara Rembug Provinsi 2013 bertema “Bersama Membangun Jakarta Baru” di Hotel Lumire, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013).

Ahok menjelaskan bahwa jika sterilisasi busway tak segera dilakukan, tahun depan Jakarta terancam macet total. Menurutnya, jika busway steril maka Kopaja akan bersedia menambah armada dan trayeknya.

Ahok bercerita bahwa kadang partainya marah kepadanya. Sebab, kebijakan tak populer akan tidak menguntungkan partainya untuk pemilu 2014 nanti.

Ahok menegaskan dirinya lebih memilih mendukung kebijakan Jokowi ketika ada perbedaan pendapat antara kebijakan Jokowi dan kepentingan partai.

“Karena ini soal sumpah jabatan, janji saya saat kampanye membuat Pak Jokowi berhasil menjadi gubernur Jakarta,” katanya.

“Pak gubernur dan saya bilang, kalau partai mau pecat, silakan. Kami ingin mendidik orang jakarta yang konyol seperti ini,” tandasnya. [Detikcom]

15 COMMENTS

  1. Mantap pak Ahok itulah mesti dilakukan demi kepentingan rakyat bukan golongan atau partai,ini adalah putra terbaik belitung,tak salah kalau sekarang belitung menjadi terkenal dan selalu dikunjungi oleh turis domestik maupun mancanegara.saya bangga bisa punya pak ahok… GBU

  2. Kalau dipecat, saya percaya dengan rekam jejak yang baik dan ketenaran nama Bapak (termasuk Pak Gubernur) banyak partai yang bersedia menerima Bapak… kalau ngak buat partai sendiri sajalah kalau dipecat…kita ikut dah jadi kader partai Bapak…Salam…Go..JB

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here