Jokowi-Basuki “Blusukan” Bareng

6
99

Ahok.Org – Untuk pertama kalinya sejak memimpin pemerintahan DKI Jakarta, Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama blusukan bareng. Hal itu dilakukan keduanya pada Kamis (27/2/2014).

Keduanya keluar dari Balaikota sekitar pukul 09.53 WIB. Keduanya kompak mengenakan kemeja cokelat. Jokowi dan Basuki sempat berpose di depan pintu Balaikota sebelum pergi blusukan.

Tak banyak kata yang dilontarkan keduanya. Mereka hanya tersenyum seiring dengan jepretan kamera pewarta.

“Ayo kita ke lapangan. Wawancara di lapangan saja,” ujar Jokowi.

Keduanya kemudian menaiki mobil minibus putih milik Pemprov DKI Jakarta. Mobil ajudan keduanya tampak mengikuti dari belakang. Tidak diketahui pasti ke mana keduanya bakal blusukan.

Namun, beredar informasi bahwa keduanya bakal meninjau beberapa proyek pembangunan yang berlokasi di Jakarta Timur. Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Yonathan Pasodung dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan pun mengikuti Gubernur dan Wakil Gubernur DKI tersebut. [Kompas.com]

6 COMMENTS

  1. Copy paste postingan Sammy Kumar kepada Perkumpulan Kucing Domestik Indonesia (PKDI) di Facebook :
    To:
    Yth. Gubernur DKI Jakarta , Bapak Joko Widodo
    Yth. Bapak Joko Widodo
    Gubernur DKI Jakarta
    Kucing bukan sampah.
    Hentikan “program meminimalisasi kucing liar” secara kejam oleh Dinas Kelautan dan Perikanan DKI. Pada tanggal 23 Januari 2014, masyarakat di Pulau Pramuka terkejut melihat tim penangkap kucing berkeliaran di pulai tersebut. Kucing-kucing di sana diambil dan dibawa oleh petugas dinas : tercatat 50 kucing dari Pulau Pramuka, 50 kucing dari Pulau Panggang, dan 50 kucing dari Pulau Untung Jawa dibawa ke Jakarta dengan kapal transportasi “Pesona”. Apa yang terjadi dengan kucing-kucing ini belum jelas. Sepengetahuan Saya, organisasi peduli satwa JAAN (Jakarta Animal Aid Network) sudah melakukan program sterilisasi kucing di pulau-pulau tersebut sejak tahun 2009 dan terbukti bahwa kucing-kucing tersebut menjadi lebih sehat dan telah steril. Bahkan kucing-kucing tersebut memiliki rumah atau manusia yang memelihara mereka. Salah satu penduduk lokal bernama ibu Deah RT 05 RW 04 di Pulau Pramuka menangis meraung-raung karena kucingnya hilang, dan ia bahkan bercerita bahwa putrinya selalu tidur bersama kucing tersebut.

    Saya dan teman-teman pecinta satwa khususnya kucing, dari Jakarta, ingin bahwa aksi meminimalisasi jumlah kucing secara tidak jelas dan cenderung kejam ini segera diselidiki dan dihentikan. Kami ingin tahu, apa yang terjadi dengan nasib 150 kucing yang dibawa dengan kapal “Pesona” tanggal 24 Januari 2014. Beberapa teman dari komunitas pecinta satwa mendapatkan fakta bahwa para kucing tersebut tidak pernah tiba di gedung karantina milik Dinas yang bersangkutan. Jadi ke manakah kucing-kucing itu? Bahkan sampah yang benda mati saja masih lebih jelas dibawa ke mana. Mengapa kucing-kucing ini hilang begitu saja?

    Seperti yang telah terbukti di dunia bahwa membatasi jumlah kelahiran kucing liar adalah dengan sterilisasi. Dan bagi kucing yang telah ada, dirawat dengan baik, sehingga mereka terus menjadi kucing yang sehat, dan kucing yang sehat tidak akan membawa penyakit apapun kepada manusia.

    Mohon dukungannya agar kami menemukan jawaban kemanakah kucing-kucing yang hilang tersebut dan cegah agar tidak ada lagi kucing hilang, melainkan adalah kucing yang hidup sehat karena program steril dan dapat hidup berdampingan dengan manusia.

    Sincerely,
    pecinta kucing domestik indonesia

  2. Pak Jokowi harus ingat janjinya untuk tetap menjadi gubernur jakarta 1 periode full 5 tahun. Jakarta masih amburadul dan semuanya serba nanggung pak. Jangan jadikan pak Jokowi sebagai komoditas politik belaka.

    Pak Jokowi, tetaplah fokus membenahi jakarta dalam 5 tahun sesuai dengan janji anda

    • Kalau untuk tugas mensejahterakan rakyat yang lebih banyak lagi se Indonesia >250 Juta Jiwa dibanding kan se Jakarta +/- 12 Juta jiwa kenapa tidak boleh ???
      Tidak ada manusia yg sempurna tapi saat ini capres yg dosanya paling sedikit adalah pak Jokowi
      Pak Jokowi dalam mengemban amanah tidak punya kepentingan pribadi untuk memperkaya diri , paling tidak sifat itu yg tidak dipunyai capres lain , Coba ARB , WIN-HT , Prof Rhoma , kepentingannya untuk apa ? buat rakyat 0,000001% buat pribadi 99,99999%

      • @Tjahja:

        Yang pasti, kerja pak Jokowi masih belum usai. Masih nanggung. Dan, itu berarti anda mengajak dia berbuat melanggar komitmennya dia sendiri yaitu janji yang sudah dia ucapkan untuk membenahi jakarta dalam 5 tahun. Jangan tutup mata anda.

        Lha tentang bus karatan itu bagaimana? Tentang monorel yang sudah ground breaking tapi masih mangkrak gimana? Tentang kampung deret yang baru jadi kurang dari 5 itu bagaimana? Tentang normalisasi yang baru waduk pluit dan cuman 25% itu bagaimana? Tentang pengadaan truk yang ternyata salah kepala dinas dan berarti keteledoran pak Jokowi Ahok itu gimana?

        • @asad
          bro… maaf, anda rakyat/politisi/pasukan nasi bungkus???
          kayaknya kok ngotot pengen JB harus terus jadi gub/wagub dijakarta…why?
          emang >>250 penduduk indonesia gak perlu diurusin???..
          maaf…

          • Aku rakyat biasa, pendukung pak Jokowi. Sejak tahun 2005 aku dah kenal beliau. Kalau dengan pak Ahok, baru kenal ketika tahun 2012 waktu pencalonan resmi pendamping pak Jokowi. Jadi, aku bukan pasukan nasi bungkus. Cek di kaskus, aku pendukung fanatik pak Jokowi. Tetapi, aku ngedukung itu juga kritis, bukan sekedar fanatis yang serba taklid membabi buta begitu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here