“Kontrak Pengelolaan Air di Jakarta Lucu dan Konyol”

12
122

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyebut kontrak pengelolaan air di Jakarta pada masa lalu sebagai sesuatu yang lucu dan konyol.

Hal itulah yang mendasari Pemerintah Provinsi DKI untuk tidak memaksimalkan peran BUMD yang bergerak di bidang pengelolaan air minum, PT PAM Jaya, dalam rencana pengambilalihan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).

Untuk informasi, rencana pengambilalihan Palyja nantinya akan dilakukan oleh dua BUMD yang tidak bergerak di bidang tersebut, yakni PT Pembangunan Jaya yang bergerak di bidang konstruksi dan PT Jakarta Propertindo yang membawahi bidang properti.

“Kenapa tidak PAM? Kalau PAM yang ambil kena denda Rp 4,5 triliun. Lucu kan? Jadi ada perjanjian lama yang konyol, masa PAM kalau mau ambil alih mesti bayar Rp 4,5 triliun?” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (11/3/2014).

“Kalau Jakarta Propertindo dan Pembagunan Jaya tidak kena denda, B to B, jadi deal business to business. Kan lucu. Kalau dengan PAM terikat kontrak. Makanya ini dunia aneh tetapi nyata,” katanya lagi.

Menurut Basuki, selama ini perjanjian kerja sama dengan pihak swasta lebih banyak merugikan Pemprov DKI Jakarta karena perjanjian tersebut tak bisa diputuskan secara sepihak. Selain itu, tak ada ketentuan sanksi.

Karena itu, kata dia, banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari pengambilalihan tersebut. Yang paling utama tentu saja kewenangan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI dalam mengatur pengelolaan air demi meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

“Kalau direktur macam-macam bisa kita pecat. Lebih mudah pecat direktur daripada pecat PNS,” ujarnya.

Menurut rencana, PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo akan mengakuisisi saham Palyja dari kepemilikan Astratel dan Suez Environment. PT Pembangunan Jaya akan membeli sebanyak 51 persen saham Suez Environment, sedangkan PT Jakarta Propertindo mengakuisisi 49 persen saham Astratel. [Kompas.com]

Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menyebut kontrak pengelolaan air di Jakarta pada masa lalu sebagai sesuatu yang lucu dan konyol.

Hal itulah yang mendasari Pemerintah Provinsi DKI untuk tidak memaksimalkan peran BUMD yang bergerak di bidang pengelolaan air minum, PT PAM Jaya, dalam rencana pengambilalihan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).

Untuk informasi, rencana pengambilalihan Palyja nantinya akan dilakukan oleh dua BUMD yang tidak bergerak di bidang tersebut, yakni PT Pembangunan Jaya yang bergerak di bidang konstruksi dan PT Jakarta Propertindo yang membawahi bidang properti.

“Kenapa tidak PAM? Kalau PAM yang ambil kena denda Rp 4,5 triliun. Lucu kan? Jadi ada perjanjian lama yang konyol, masa PAM kalau mau ambil alih mesti bayar Rp 4,5 triliun?” kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (11/3/2014).

“Kalau Jakarta Propertindo dan Pembagunan Jaya tidak kena denda, B to B, jadi deal business to business. Kan lucu. Kalau dengan PAM terikat kontrak. Makanya ini dunia aneh tetapi nyata,” katanya lagi.

Menurut Basuki, selama ini perjanjian kerja sama dengan pihak swasta lebih banyak merugikan Pemprov DKI Jakarta karena perjanjian tersebut tak bisa diputuskan secara sepihak. Selain itu, tak ada ketentuan sanksi.

Karena itu, kata dia, banyak keuntungan yang bisa diperoleh dari pengambilalihan tersebut. Yang paling utama tentu saja kewenangan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI dalam mengatur pengelolaan air demi meningkatkan pelayanan ke masyarakat.

“Kalau direktur macam-macam bisa kita pecat. Lebih mudah pecat direktur daripada pecat PNS,” ujarnya.

Menurut rencana, PT Pembangunan Jaya dan PT Jakarta Propertindo akan mengakuisisi saham Palyja dari kepemilikan Astratel dan Suez Environment. PT Pembangunan Jaya akan membeli sebanyak 51 persen saham Suez Environment, sedangkan PT Jakarta Propertindo mengakuisisi 49 persen saham Astratel.

12 COMMENTS

  1. bukankah di dalam UUD 1945 pasal 33..”Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”…

  2. Mohon info siapakah yang menjual air minum ke swasta (apalagi asing) pada waktu itu ? Kenapa buat perjanjian seperti itu ? Apa tujuannya ? sekalian dibuka saja agar bisa dinilai oleh masyarakat. Salam Sukses JB

  3. betul Boss, seperti yg telah sy tulis pada laporan lalu bhw PAM tiap proyek galian nya pun tdk berkoord dg DisPU, shg kerja galian tsb berujung kondisi jalanan yg rusak, akibat tidak dirapihkan lg dengan pengerasan maupun aspal, saat hujan banjir datang menjadi amburadul, saat ini yg saya jumpai adalah galian PAM di sepanjang area Koja Boss

  4. Astratel dan Suez Environment, ini negara mana punya ya? dan tolong dibuka pak, siapa yg ttd perjanjian spt itu?

    pak Presiden, DPR, jangan mingkem doang…benahi yg beginian…

    Mereka gak bangun jaringan baru, mereka gak sediakan air yg sesuai standard kebersihan pun, tdk bisa dituntut ya? gak ada sanksi?
    Banyak pasti, yg spt ini, kontrak untung sepihak….

    Gile bener ini negara…
    Semoga bisa dibenahi….

  5. hati2 sama organda. ketua nya yg lapor kpk. mungkin ada maksud agar transjakarta tidak ada kemajuan. pak ahok juga jgn banyak omong ke media sebelum ada bukti tentang timses yg terlibat.

    • Benar Pak Ahok,saya setuju dengan doko, tolong jangan sembarangan ngomong atau memaparkan rencana Bapak utk menindak ini-itu ke media. Lebih baik seperti pepatah “sedikit bicara banyak tindakan”. Sudah saatnya luapan emosi itu diredam diganti dengan shock terapi, sehingga Pak Ahok tidak cuma seperti macan ompong. Auman besar tanpa taring.
      Tetapi seperti “silent killer”

  6. Ampun deh nih orang… ngomong aje; konyol lah, tolol lah… komplaen ini itu… anda ini eksekutif, wagub, ada didalam pemerintahan, lupa ya? jangan ngember aja kaya aktivis… tindakannya gak ada, NOL BESAR!!!

    • minta ampun sama siapa pak tan ?? emank bener koq pejabat2 banyak yang KONYOL !! pak tan kalo bisa bantu pak ahok, ya bantu dunks tuh urus DKi…. jangan cuma ngember aja di media… ayo pak tan, datang ke balaikota, lalu kasih tauk sama pak ahok, bagaimana bertindak yang benar gitu lho pak….

  7. Mr Tan, Pak Ahok informasikan biar warga jakarta pada tau jadi jangan warga hanya bisa protes dan salahkan pemprov jakarta karena Jakarta Uda salah urus sejak jaman Kumis Ngerti Loe ?

    • Sejak jaman kumis? Nggak salah tuh? Sampai sebejat itukah Foke? Kok malah ketularan sifat pak Jokowi, suka menyalahkan gubernur sebelumnya. Kalau jadi presiden, pasti nanti menyalahkan presiden sebelumnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here