“Lomba Kebersihan Tidak Efektif”

10
128

Ahok.Org – Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan di masa mendatang tidak akan ada lagi lomba-lomba RT dan RW bersih di Jakarta. Menurut dia lomba-lomba semacam itu tidak efektif untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Jadi, kita tidak mau ada lomba-lomba lagi, bersih itu harus dari hati. Kita selama ini sering lomba kebersihan antar RT-RW, tapi bersihnya hanya pas itu saja. Setelah itu jorok lagi,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Jumat (11/4/2014).

Basuki mengatakan, solusi untuk mewujudkan Jakarta yang bersih adalah dengan cara penempatan sejumlah petugas kebersihan di tiap-tiap kelurahan.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berencana akan merekrut banyak petugas cleaning service yang nantinya akan ditempatkan di tiap-tiap kelurahan dan pemukiman warga.

“Seluruh pelosok Jakarta harus bersih, nanti tiap kelurahan harus ada cleaning service. Jadi tidak lagi ada alasan Jakarta tidak bersih. Kita punya uang, punya pekerja yang banyak,” ujarnya.

“Kalau nanti semua ada cleaning service, Jakarta akan bersih. Tiap-tiap jalan, tiap gang nanti bersih,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Penempatan petugas kebersihan di setiap kelurahan merupakan salah satu upaya dari Pemprov DKI dalam membenahi pengelolaan sampah di ibu kota.

Seperti diberitakan, sebelumnya Basuki mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI juga akan menempatkan alat-alat pembakar sampah (incinerator) di tiap kelurahan. Dengan demikian, sampah-sampah di Jakarta nantinya tidak akan lagi diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Bantargebang, Bekasi.

Selain itu, Pemprov DKI juga berencana akan memperbanyak jumlah truk sampah. Menurut Basuki, kota Jakarta membutuhkan sekitar 700 unit truk sampah baru. Karena itu, selain membeli, Pemprov DKI juga mengajak pihak swasta untuk ikut membantu pengadaan truk sampah. [Kompas.com]

10 COMMENTS

  1. Wacana denda tinggi atau kerja sosial hendaknya direalisasikan. Meningkatkan disiplin!!! Penambahan pegawai cleaning service dapat digunakan untuk pengawasannya. Kalau pegawai itu hanya untuk membersihkan jangan2 nanti orang malah buang sampah tambah seenaknya, toh akan ada yang membersihkan. Tidak mendidik!!!

  2. @bp ahok; solusi yg tepat adalah penegakan hukum dan berlaku denda bagi yg melanggar. masyarakat ibaratkan anak kost, meski bayar kost bukan berarti bebas buang sampah didepan kost. mau tertib ya penegakan hukum, itu yg paling tepat.
    masyarakat kalau dimanja lama2 ngelunjak…

  3. Dari orang yang super konglomerat sampai orang yang super melarat di DKI masih aja buang sampah sembarangan.

    Siapa aja yang membuang sampah sembarangan wajib bayar denda minimal rp10.000.000 dan wajib membersihkan pantai marunda yang super kotor sampai benar2 bersih selama 30 hari berturut2.

    Harusnya tentang sampah, ketua RT, ketua RW dan kepala lurah wajib mengawasi dan mengurusi warganya.

  4. Gini aja pak,

    Pak Ahok perintahkan aja 5 walikota dan kepala dinas bagian kebersihan untuk menelpon dan bertemu langsung dg semua dubes negara2 maju bagaimana cara mengatasi sampah di Jakarta dg efisien dan cepat.

    Minta konsepnya yang jelas, detil teknis dari awal sampai akhir, peralatan dan perlengkapan apa saja yang diperlukan, tanya hukuman apa yang pantas agar warga yang buang sampah kapok dan tidak akan mengulangi membuang sampah sembarangan.

    Pak Ahok juga musti perintahkan 5 walikota untuk berbicara dg lurah, camat, rt, rw untuk memberikan peringatan akan denda minimal rp10.000.000 kepada warga yang buang sampah sembarangan dan warga tsb wajib membersihkan wc umum, gorong2, got, kali, sungai kotor, tempat pembuangan sampah sampai bersih selama 100 hari berturut2.

  5. pak Ahok harus kirim orang utk kasih pendidikan ke warga supaya sadar akan kebersihan juga pak , kalo perlu bukan hanya iklan pak tapi demo2 cara membersihkan kompleks rumah mereka atau pentingnya kebersihan.

  6. Coba efektivkan Ketua RT untuk supervisi halaman dan got masing-masing depan atau samping rumah mereka sendiri-sendiri, biarkan saluran besar dan kali menjadi tanggung jawab pemprov DKI Jakarta qq Sudin Kebersihan, bukan kerja bakti ngebersihin halaman atau got orang yg jorok dan malas, sifat jelek dan tipikal Jakarta banget…

  7. balita anak anak adalah peniru terbaik. jikalau yg dewasa terutama ortu bisa menjadi teladan, saya pribadi yakin generasi mudanya juga meniru. kebersihan adalah kesadaran, bukan paksaan.

  8. Saya kurang setuju kalo ada sistem cleaning service karna akan membuat masyarakat jakarta smakin malas, tapi kalo tujuannya untuk membersihkan sara na umum saya setuju. Saya ada usul pak, sya pernah dengar dari guru saya yg pernah kerja di amerika, bahwa mereka ada tim untuk mengecek kebersihan rumah ( halaman rumah dan skitarnya). Jadi kalo lingkungan rumah itu kotor dan tidak terawat maka pemerintah mengirimkan surat yang isinya kira2 bgini: “jika dalam beberapa hari ini anda tidak membersihkan lingkungan anda, maka pemerintah yang akan membersihkannya, tetapi anda akan terkena denda dari pemerintah”. Itu usulan saya pak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here