Kantor Lurah dan Camat Adopsi Konsep Bank

7
104

Ahok.Org – Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mencanangkan, pelayanan di kantor kelurahan dan kecamatan di Jakarta akan mengadopsi pelayanan terpadu satu pintu, layaknya yang dilakukan bank.

Warga yang hendak mengurus perizinan, menurut Basuki, tidak perlu lagi repot, karena semua keperluannya akan diurus para pegawai kelurahan atau kecamatan setempat.

“Kami tahun ini, mau mulai tiap kantor kelurahan dan kecamatan menjadi pelayanan terpadu satu pintu. Jadi bapak ibu mau urus apa saja silakan datang ke kantor lurah atau camat biar dia yang pusing, jangan kita yang pusing,” kata pria yang akrab disapa Ahok itu, Sabtu (7/6/2014) malam.

“Kita tunggu ke depan, kantor lurah dan kantor camat kami seperti konsep bank. Anda mau ngurus apa saja bisa diurusin,” katanya lagi.

Niat menerapkan sistem satu pintu ini karena Basuki memandang pelayanan berbagai jenis perizinan di Jakarta saat ini sangat membingungkan. Warga yang hendak mengurus perizinan kerap melalui proses berbelit dan membutuhkan waktu lama. “Kalau sekarang, kita pusing. Lempar situ, lempar sini,” lanjut Basuki.

Basuki bahkan menyindir masalah perizinan di Jakarta merupakan yang paling “cepat”. Cepat tersebut dalam artian tidak perlu mengurus izin, langsung saja lakukan apa yang hendak diinginkan. Sebab, bila menunggu perizinan akan berlangsung lama.

“Kalau bicara perizinan, Jakarta juara satu itu. Seluruh dunia kalah sama Jakarta soal perizinan. Paling cepat. Kok bisa? Jangan minta izin, kerjain aja. Cepat. Kalau minta izin lamanya minta ampun. Puter situ puter sini,” papar Basuki. [Kompas.com]

7 COMMENTS

  1. Muantap Pak…hendaknya terkontrol ya Pak dan ada parameternya..contoh urus SIUP, 2 hari kerja beres..kalau ngak beres, komplainnya dimana, siapa yang urus komplain itu dan solusinya gimana…bottle neck nya dimana, dst…sehingga bener2 bisa berjalan sesuai dengan keinginan Bapak…Salam..Go..JB

    • sebenarnya bukan konsepnya saja tetapi mentalitas para pegawai di kelurahan dan kecamatan yg harus di reformasi. mereka harus mau melayani masyarakat karena mereka di gaji oleh masyarakat kalau di bank Customer service kalau kerjanya gak bener dan dilaporkan oleh nasabahnya bisa dipecat tapi kalo di kelurahan/kecamatan beda mereka beranggapaan mereka seperti orang yg lebih penting dan mereka seperti bos dan masyarakat yg seperti merengek-rengek minta dibantu urusin ijin ini itu. itulah perbedaannya.

  2. Pak Wagub

    Minta di Revisi UU mengenai PNS

    Agar Pemprov dapat merekrut langsung sekian persen misalnya 20 % kebutuhan

    Nanti cari sendiri yg profesional .sehingga bisa dicampur dengan yg existing.

    sehingga ada roh kompetisi

    Kalau pakai yg hasil rekrutan PNS lama harus latih lagi dsbnya.

    Hari Sabtu Minggu juga buka ,anak anak muda sekitar dilibatkan untuk membantu dan diberiakn honor

    atau buka sampe malam jam 9,perbantukan pemuda karang taruna diberi honor.

    jd mereka ada rasa memiliki lingkungannya dan juga semangat lumayan bisa untuk jajan dan lagi pula mereka belajar tentang sistem penmerintahan.

  3. Halo pak Ahok

    Sekarang sudah ga zaman pakai dasi-dasian segala pak.

    Bapak Ahok cukup pakai kemeja lengan panjang dan jas… tidak perlu itu dasi sebab terkesan sangat kuno dan tidak mengikuti perkembangan zaman

    Leher juga terasa sakit seperti dicekik kalo pakai dasi.

    • Ni orang komentar yang bermutu dikit napa…. orang mau pake dasi, mau pake apa juga hak masing masing…., pake dasi Kuno n gak ngikuti perkembangan zaman? ya elah….kebalik pemikirannya om….

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here