2015, DKI Targetkan Bangun 56 RPTRA

1
59

Ahok.Org – Sebanyak 56 ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) segera dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2015. Selain sebagai sarana aktivitas dan kreativitas warga, RPTRA diproyeksikan menjadi pusat komunitas warga dan mampu mengemban fungsi pemberdayaan masyarakat.

Saat ini, sebanyak enam RPTRA tersebut telah selesai dan diresmikan, antara lain RPTRA Sungai Bambu, di Jakarta Utara, Gandaria Selatan di Jakarta Selatan, Cideng di Jakarta Pusat, Cililitan di Jakarta Timur, Kembangan di Jakarta Barat, dan RPTRA Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, peran RPTRA diproyeksikan sebagai pusat komunitas warga yang terpadu. Sehingga, seluruh hajat dan persoalan yang berkenaan dengan masyarakat ke depannya dapat diurus di RPTRA.

“Pokoknya semua terpadu, jadi kita urus warga dari dalam kandungan sampai dia meninggal. Ini komunitas yang urusi, semua SKPD harus mendukung dan fokus,” tegasnya, Rabu (13/5).

Dikatakan Ahok, kalau selama ini sulit melakukan monitoring ke setiap rumah, dengan adanya pusat komunitas, warga dapat mengetahui dengan cepat kondisi masing-masing rumah tangga warga. Dengan demikian, harapan memenuhi kebutuhan dan kesejahteraaan warga DKI Jakarta dapat terwujud.

“Jadi ibu PKK yang akan jadi pemerhati masyarakat dari yang di kandungan sampai meningggal. Ini akan jadi komunitas yang memenuhi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Sebanyak 50 RPTRA lainnya, lanjut Ahok, saat ini masih diinventarisir wilayah mana saja yang sudah siap. Pasalnya, pengadaan lahan dan pembangunan yang melibatkan CSR tersebut harus dilihat kesiapan warga di lokasi untuk terlibat.

Selain itu, tambah Ahok, saat ini telah dicanangkan pembangunan sebanyak 150 RPTRA pada tahun 2016 mendatang. Sedangkan 2017, diharapkan sekitar 100 RPTRA dibangun.

“Ini kita tengah inventarisir kesiapan masyarakat wilayah mana saja yang siap, kita tidak ingin banyak tapi berantakan. Nanti untuk mengurus kita akan bentuk pengurus, mereka akan digaji dan operasional seperti listriknya juga kita bayarin,” tandasnya. [Beritajakarta]

1 COMMENT

  1. KEPADA YTH GUBERNUR BTP ;

    KE1.
    Niat langkah maju ,lanjutkan

    Ke2.
    Apakah sudah dipikirkan kemungkinan terburuk pembanguna RPTRA yang berada dibawah Jalan Layang???

    Hidup dimanapun selalu ada resiko.

    Sebaiknya diantisipasi ,jangan sampai :
    a.
    Justru usul pembangunan dibawah jalan layang ini ada muatan politis ,ibaratnya vivere pericoloso

    Jangan sampai terjadi ,tetapi apabila sampai terjadi kecelakaan dimana ada kendaraan yg keluar dari jalan layang dan jatuh kebawah ke Taman ini dan menimpa dan memakan korban.

    Sudah harus diantisipasi ,serangan secara politis ,hukum dan teknisnya ,kalau sampai terjadi kecelakaan .

    b.
    Misal pencegahan nya
    1.
    Jalan yg ada di atas ditaruh polisi tidur sehingga tidak bisa cepat
    2.
    Dipasang rambu dan lampu kuning hazard harus pelan
    3.
    Samping jalan ditaruh besi pengaman
    4.
    Truck muatan ……ton tidak boleh lewat
    5.
    Ditaruh CCTV juga dijalan layang atasnya,sehingga kalau ada accident bisa dibuka rekamannya

    C.
    Jujur saja ,kami belum pernah lihat tempat bermain terbuka hijau seperti ini ,ada di Negara Maju dan dibawah jembatan layang.

    Mudah mudahan kami salah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here