Basuki Minta Kuota Taksi Tak Jelas Dicabut

3
85

Ahok – Varian taksi di Ibu Kota bertambah lagi dengan diluncurkannya taksi Multi Purpose Vehicle(MPV) oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Terkait dengan diresmikannya taksi tersebut, pihaknya menyambut baik meski secara tegas ia ingin kuota taksi tak jelas dicabut saja.

“Saya tegaskan juga Dishub, agar taksi-taksi yang kuotanya tak jelas kita cabut saja (izinnya). Terlalu banyak kuota taksi kita tidak dipenuhi, lebih baik yang tidak bisa penuhi cabut semua, dikasih sama yang mampu,” kata Basuki di Balai Kota, Kamis (20/8).

Ia juga sudah meminta kepada Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta untuk menyelesaikan taksi-taksi yang kerap kali kucing-kucingan.

Ia mengatakan, hampir semua taksi yang datang ke Ibu Kota merupakan taksi-taksi dari wilayah seperti Depok atau Bekasi. Sebab seharusnya, taksi dari wilayah sana hanya bisa untuk menurunkan penumpang di Jakarta dan tidak boleh mengambil penumpang di Jakarta. Ia pun menginstruksikan agar taksi yang membuat penumpang deg-degan dicabut saja izinnya.

Sementara itu, menurut Direktur PT Blue Bird Tbk, Andre Djokosoetono, taksi MVP ini menggunakan tarif yang sama dengan taksi reguler. Tahun ini pihaknya menargetkan sebanyak 300 unit armada taksi yang memiliki daya tampung 5-7 orang tersebut secara bertahap.

“Tahun depan kami juga akan siapkan analisis sesuai kebutuhan pasar dan kondisi di lapangan,” katanya.

Taksi tersebut juga memiliki kapasitas penumpang dan barang bawaan yang lebih banyak. Selain taksi MVP yang menggunakan Honda Mobilio ini, sebelumnya Blue Bird juga meluncurkan taksi life care (khusus untuk difabel) yang turut diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.

Saat ini, jumlah angkutan taksi di DKI, taksi reguler 22.464 kendaraan dari 31 perusahaan dan taksi eksekutif 1.803 kendaraan dari tiga perusahaan. Pelayanan taksi di DKI terdiri atas taksi reguler jenis sedan, taksi eksekutif jenis sedan dan MPV, serta taksi life care. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]

3 COMMENTS

  1. P Basuki,
    bagaimana taksi resmi bisa bersaing dengan UBER..? tarifnya berbeda ..lebih murah 30% ? ngga bayar pajak ke negara /
    Misal dari Jakarta Pusat ke Bandara Suk Hatta, dengan Bluebird 120 rb + bayar tol
    sementara dengan UBER hanya 90 rb (sudah termasuk tol)..mana tahan?
    apalagi mobilnya (UBER) MPV seperti Avanza..ditawarkan minuman air mineral gratis..supirnya sopan..ramah..
    Mana tahan taksi resmi ??

    • Uber cuma 90 rb sedangkan yg resmi 120rb, inilah masalahnya sama dengan daging sapi di luarnegri 50rb disini 90rb (harga pemerintah), beras pun demikian, jangan jangan biaya internetan pun sami mawon.
      Gimana mau sejahtera bangsa ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here