Ahok Beri Keterangan Lahan RS Sumber Waras ke BPK RI

0
54

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) penuhi undangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI terkait hasil temuan investigasi pembelian lahan RS Sumber Waras. Ahok menyebut pihaknya akan diminta keterangan untuk melengkapi data investigasi tim BPK.

“Jam setengah 9 (ke BPK RI). Dia mau minta keterangan soal lahan RS Sumber Waras. Kan dia sudah minta keterangan dari Sekda, bekas Bappeda, BPKAD, bekas kepala dinas, kepala dinas Kesehatan dan banyak lagi. Mungkin ngelebihin Bank Century nih sudah periksa lebih dari 60 hari dan perpanjang 20 hari. Mungkin terakhir mau tanya sama saya,” ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2015).

“Daripada gantung-gantung kan lucu, nanti kalau gantung dipakai orang buat bahan kampanye lagi,” sambungnya.

Ahok menyebut dirinya tidak memiliki persiapan khusus apapun. Namun dia telah menyiapkan semua data yang dibutuhkan BPK RI, salah satunya berupa dokumentasi video rapat pimpinan (rapim) yang pernah menyinggung permasalahan pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras.

“Enggak ada persiapan, cuma minta jelasin saja orang prosesnya benar, jelas, terang dan selesai. Mereka saja yang tendensius,” tutup Ahok.

Untuk sekadar diketahui, masalah ini berawal dari pembelian lahan RS Sumber Waras oleh Pemprov DKI dipermasalahkan BPK. Sebab, harga pembelian lahan dirasa kemahalan, tak sesuai harga pasaran. Sedangkan, Ahok bersikukuh pembelian lahan itu sudah sesuai aturan.

Kemudian Ahok pernah menyebut KPK meminta BPK RI untuk menginvestigasi laporan hasil keuangan DKI Tahun Anggaran 2014. BPK RI meminta waktu 60 hari namun karena belum dapat menemukan maka Ahok kembali meminta waktu 20 hari lagi, sehingga total menjadi 80 hari.

Hasil dari pemeriksaan BPK RI tersebut menyatakan pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras tidak berpotensi menimbulkan kerugian daerah. Hanya saja, terjadi inkonsistensi rencana peruntukan bangunan di atas tanah tersebut.

Di dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Perubahan 2014, Pemprov DKI berniat membeli lahan RS Sumber Waras untuk rumah sakit khusus kanker. Padahal, dalam perencanaan awal rumah sakit tersebut diperuntukkan khusus untuk jantung dan kanker.

“Memang dulu kami mau bangun dua (RS) sekaligus. Kemudian, kami diskusi dengan orang-orang di rumah sakit jantung dan percuma kalau (penderita jantung) dikumpulin di sini (Sumber Waras) karena mereka tidak boleh lolos lebih dari 12 jam. Lebih baik bikin rumah sakit penanganan jantung di semua wilayah, biar cepat,” terang Ahok, Sabtu (21/11).

Alhasil, Pemprov DKI pun membangun RSUD Tarakan di Cengkareng dan Pasar Minggu untuk spesialisasi jantung. Keinginannya untuk membangun rumah sakit jantung dan kanker agar dapat membantu RS Harapan Kita dan Dharmais, sehingga tidak menumpuk di satu tempat dari rujukan rumah sakit se-Indonesia. [Detikcom]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here