Ahok- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan permintaan membuka Pintu Air Manggarai sudah sejak 2014 lalu. Dengan membagi air maka bisa mengurangi genangan di beberapa titik.
“Saya dah suruh buka dari tahun 2014, jangan pernah di tutup. Tahun 2015 jangan pernah ditutup,” kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/3).
Namun permintaan Basuki tersebut tidak dijalankan. Bahkan beberapa kali Pintu Air Manggarai ditutup sehingga beberapa kawasan terendam banjir. Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, yang membuat Kali Angke meluap.
“Kenapa Kali Angke begitu meluap, sampai Jakarta Barat tenggelam. Saya langsung curiga ini pasti kalian buang airnya semua ke Kanal Banjir Barat (KBB),” ujarnya.
Padahal, di Pintu Air Pasar Ikan, Jalan Gajah Mada, Masjid Istiqlal, dan Gunung Sahari kering. Melihat hal tersebut, Basuki menyimpulkan Pintu Air Manggarai yang menuju Ciliwung Kecil ditutup. “Ngapain iseng ditutup. Nanti kalau sudah siaga 1, dibuka mendadak, ya tenggelam dong Jakarta,”
Alasan yang diterima Basuki atas penutupan Pintu Air Manggarai tersebut karena prosedur tetap (Protap). Protap tersebut dibuat saat zaman Belanda. Menurutnya kondisi saat ini dengan dulu berbeda. Sehingga harus memperhatikan kondisi di lapangan juga.
“Setelah saya panggil, katanya itu protap lama. Kan saya sudah suruh buka dari tahun lalu. Memang Belanda negara kamu sekarang,” tandasnya. [Beritajakarta]
Terimakasih OmSak for keeping us updated baru saya lihat uploading dari temu wicara dengan semua penjaga pintu air dan waduk. Pak Juliard ada tidak ya? Dia dari Waduk Grogol dan pengumpul 1jutaktp masih ingat
Agustus tahu lalu dia sudah bergerak:
https://www.youtube.com/watch?v=y_UGokwW05E&feature=youtu.be
Keep up the had work every1! Sangat salut kepada TA dan Kompakers moga PakGub setia dan tidak mengecewakan 1jutaktp!
Rapim Pengendalian Banjir itu penting sekali dan menarik, moga para penjaga mengerti dan tidak ada sabotase atau konspirasi, moga. Baiknya sekarang PakTeguh kalaulah masih si Pakde TriJoko kalang kabut semua dengan kajian Jawa satu. Si Londo itu apa kontribusinya? Dia mengerti tidak mengapa tidak membawa translator dari embassy? Ada pembicaraan itu waktu si bandit Tarjudin (?) mengancam kalau tidak ada tambahan funding maka seluruh sungai jadi bak sampah, terusannya bagaimana? Ini benar2 bandit, bukan, tapi ya itu birokrasi dki. Dipecat terus pembersihannya sungai bak sampah itu bagaimana? Pak Teguh harus terus berkontak dengan Pak Yusmada karena beliau mengerti betul, ini asset Pak Yusmada.
Mendengar hal seperti ini setiap kali nyata skandal demi skandal ini tidak dipidanakan saja. Dipermalukan itu masih baik dan sudah seharusnya dipermalukan (Marco Kusumawidjaja!). Sikat terus PakGub tolong keras tegas kasar tetapi jangan vulgar PakGub!
Itu ada anak terlindas di Jaksel nah ini apalagi slebor atau bekerja tanpa empathy. Gub segera meradang, percaya. Di JKT itu setiap hari gampangnya nyawa melayang begitu saja, sepertinya nyawa itu nyamuk apa semut … ah Indonesia 70 tahun merdeka!
Manusia yg menjaga pintu air kawasan strategis, mestinya harus disiplin tinggi, mesti di back up aparat bersenjata, atau mlh jadi ajang sabotase kalau dibiarkan dipegang orang yg tidak bertanggung jawab…