Swing Voters Lebih Tertarik Jokowi-Ahok

1
95

Ahok.Org – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok) unggul di atas pesaing utamanya Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli pada Pemilukada putaran pertama. Keunggulan ini bukan tidak mungkin akan berlanjut pada putaran dua.

Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto, mengatakan, swing voters atau masa mengambang lebih tertarik pada Jokowi-Ahok.

“Angka swing voters yang berkisar antara 26-28 persen itu lebih tertarik pada Jokowi. Kelas menengah terdidik cenderung menghendaki perubahan. Jokowi juga terbantu oleh stigma kegagalan Foke di periode pertama kekuasaannya di DKI sehingga menjadi beban paling berat dalam mengatrol keterpilihan Foke di periode kedua,” kata Gun Gun, Minggu (22/7/2012).

Pakar Komunikasi Politik ini juga menilai, secara psikopolitis dari kemenangannya di putaran pertama, Jokowi memiliki keuntungan ganda. Biasanya, lanjut Gun Gun, muncul pemilih yang cenderung memilih kandidat yang saat ini sedang unggul suaranya dan dianggap berpotensi menang.

Namun, basis massa kandidat independen yang cenderung kritis kemungkinan tidak akan diarahkan ke salah satu calon, karena sifat konstituennya yang cair dan kritis. Oleh karena itu, kelompok pemilih yang belum berpartisipasi dalam putaran pertama lebih berpotensi memilih Jokowi.

“Tentu pemilih jenis ini kalau pun memilih lebih cenderung memilih ikon perubahan dibanding status quo. Jokowi juga akan sangat diuntungkan oleh semakin cairnya pemilih di basis-basis kader,” terangnya.

Selain itu, keroposnya Partai Golkar dan Demokrat di putaran pertama, juga peluang bagi Jokowi untuk memenangkan pertarungan. Artinya, keterikatan emosional berbasis konvergensi simbolik yang mengikat nilai-nilai kekitaan di partai memudar dan cenderung tergantikan pada kekuatan figur saat Pilkada.

Dalam konteks inilah posisi Jokowi-Ahok juga memiliki peluang unggul. Dari peta di atas, sesungguhnya kedua belah pihak masih berpeluang menang di putaran kedua. Meskipun, kata dia, peluang Jokowi lebih besar, selama dia tetap sabar dan konsisten menjaga basis-basis massa pemilih yang berkontribusi pada kemenengannya di putaran pertama.

“Jadi bukan semata perang penguasaan akses ke partai atau elit yang menjadi significant others pemilih, melainkan juga ke simpul-simpul akar rumput pemilih yang sekarang menjadi area terbuka peperangan kedua kandidat,” ungkapnya.[Okezone]

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here