Basuki: Penertiban PKL Dilakukan Bertahap

6
81

Ahok.Org – Para pedagang kaki lima (PKL) yang mendirikan lapaknya di atas saluran air di Blok F Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, baru saja ditertibkan karena dinilai mengganggu fasilitas umum. Lantas bagaimana dengan pedagang tanaman hias dan batu alam yang kerap menjadikan trotoar sebagai lahan untuk berjualan?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta pengalihfungsian trotoar itu dihentikan. Demi menertibkan setiap pedagang yang berjualan di pinggiran jalan atau di badan jalan itu, pria yang akrab disapa Ahok ini pun telah bersiap untuk ‘perang’.

“Tapi nanti bertahap perangnya, perangnya jangan terbuka semua,” kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Rabu (14/8/2013).

“Pokoknya semua yang melanggar perda di DKI akan kami tertibkan. Tapi bertahap mana dulu, perang itu jangan di banyak tempat,” ucapnya sembari tertawa.

Agar tak mengundang banyak ‘peperangan’ dalam waktu singkat, penertiban pedagang tanaman hias akan dilakukan secara bertahap setelah PKL di Pasar Tanah Abang rampung. Namun dia mengimbau para pedagang tanaman hias untuk ‘mundur’ sebelum ditertibkan.

“Kalau pedagang mundur dari trotoar justru bagus. Kadang-kadang mereka pakai trotoar, sama juga seperti halte-halte dipakai. Itu nggak boleh,” ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

“Tapi kalau daerah tandus ditanami tanaman, bagus juga. Asal jangan di trotoarnya,” pungkas Ahok. [Liputan6.com]

6 COMMENTS

  1. Ok banget,Penertiban PKL Tanah Abang. LURAHseJAKARTA,dibangunkan dari TIDURnya, supaya menertibkan wilayah masing2 dari PKL2,dan para Camat
    wajib mengawasi kinerja para
    Lurah2nya. Kalo masih TIDUR, ya Lurah danCamat, disekolahkan lagi, diPulau Seribu.

  2. Berikutnya, itu loh… tukang tambal ban yg suka gelar mesinnya di halte2 bus atau trotoar jalan. hehehee…. tidak beda mereka dengan PKL pak ! bersihkan juga ya.

  3. pak ahok.. maju terus.. satu lagi daerah preman di jakarta barat, cengkareng tuh pak.. jangan lupa dibenahi jg.. semakin hari semakin serem aja kalo pas lampu merah… ya angkot, ya pkl, ya preman, banya aparat namun percuma… gak bisa apa apa..

  4. memang seharusnya trotoar untuk orang berjalan dan disediakan bangku untuk duduk bila cape, kalo bisa ada air mancur juga, jadi bisa berjalan kaki dengan sangat menyenangkan. Trotoar yang baik juga bisa dimanfaatkan oleh orang cacat. Kalo sekarang boro boro untuk orang cacat, untuk orang yang betul betul punya kaki, punya mata, punya kuping aja, bisa kena serempet, kena tabrak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here