Jokowi Minta Warga Sadar Kebersihan

15
158

Ahok.Org – Kali Pademangan, Jakarta Utara, tempat pertama kali Joko Widodo blusukan sebagai Gubernur DKI Jakarta, masih penuh sampah. Menurut Jokowi, warga tidak kooperatif menjaga kebersihan lingkungan, sehingga meski sudah dibersihkan, masih saja terlihat kotor.

“Sekali lagi, dibersihkan seperti apapun kalau masyarakat tidak ikut memelihara, ya sama saja,” ujar Joko Widodo usai sidak ke Kelurahan Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (8/10/2013).

Joko Widodo menjelaskan, pihaknya sudah berusaha membersihkan kali Pademangan yang sebelumnya banyak sampah menumpuk. Hal itu dibuktikannya ketika dalam satu minggu pascapemantauan, kali Pademangan sudah terlihat bersih.

“Itu dalam seninggu sudah bersih setelah saya datang (pertama kali). Saya cek lagi seminggu kemudian sudah bersih,” tutur pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini.

Jokowi juga berharap agar masyarakat tidak manja, dengan menggantungkan semua persoalan kecil seperti masalah kebersihan kepada dirinya maupun Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

“Pembangunan jangan tergantung pada Gubernur dan Wagub. Jangan tergantung Pada Pemprov. Peran yang paling besar ada di masyarakat, tapi kalau tidak ikut, tidak memelihara, tidak merawat, lupakan saja,” ucap Jokowi.[Kompas.com]

Tangkap Basah Pembuang Sampah, Satpol PP Menyamar

15 COMMENTS

  1. Bgmana mendorong kesadaran masyarakat?
    Hukuman pak…baik itu denda, lbh bgs lg yg ketangkap buang sampah, suruh bersihkan kali.
    Peran rt/rw sangat diperlukan, jg jajaran hansip dan tukang sampah nya sendiri. Sdhkah menjangkau semua wilayah? Sebab jk warga buang sampah, numpuk gak diangkut…jd bau, pikiran pendeknya, ya dihanyut ke kali.
    Jadi harus sinergi, sampah diangkut, warga yg melanggar, dihukum!

  2. manusia itu memang “gendeng”, hal yang paling ditakuti kalo uangnya dikuras.. agar tertib tidak ada jalan lain harus didenda berat . orang Singapore belum tentu sadar kebersihan, tapi yang -pasti mereka takut didenda berat atau masuk penjara.

  3. Yah begitulah, nanti kalau banjir, Gubernurnya yang salah, giliran disuruh jaga lingkungan, bilangnya tugas gubernur. Lah yang buang sampah siapa, yang rugi juga siapa….

  4. Inilah akibatnya jika pengawasan tidak didelegasikan atau yang didelegasikan tidak sadar.
    Janganlah Gub/Wagub harus ngurus sampai yang kecil2 setiap kali. Contoh boleh tapi jangan terus menerus. Ganti atau pecat bawahan yang tidak bisa bekerja sama.
    Kalau soal masyarakat umum, seperti yang diungkapkan oleh @wirss & @herman diatas, peraturan denda hendaknya dijalankan bukan hanya jadi peraturan untuk dilanggar. Tapi repotnya memang kalau buang dikali saya perkirakan dilakukan malam hari, tapi ada baiknya dicoba menggunakan CCTV. Kalau belum punya budget yang cukup dipindah-pindah dan gunakan dummy.

    • Kalau denda dianggap memiskinkan rakyat miskin, terapkan bekerja sosial membersihkan sampah selama x hari untuk pertama kali tertangkap, kedua kali 2x dstnya.

    • Perlu neh, ada penataran warga2 sekitar an Lingkungan masing2.’ Ditatar/ di didik/ di training Edukasi >macam ada “sekolah an menjaga kebersihan Lingkungan kampung sendiri”
      Kerja Gotong Royong Tanggung Jawab berwarga di perkampungan. Ada kertas ujian nya’ seperti Tanya Jawab semisal:
      1. Kebersihan Lingkungan kampung kita, di Giat kan dijaga kebersihan nya, Untuk, Apa?
      a) Untuk ke sehat an dan kenyamanan warga. ( )
      b) Untuk memelihara nyamuk2 nakal dan tikus2 liar. ( )
      c) Untuk Mendapat peringatan keras Pak Petugas Pemprov lalu dihukum denda&kerja bakti. ( )
      Pilih a) b) c) taruh Tanda (V) atw (X) Pilih satu Jawab an yang betul dsljt nya.’
      Di Berikan ujian Tanya Jawab2 yg mem buat warga ada pencerahan dari Lubuk hati nya, lalu bersedia/ bertekad untuk jaga kebersihan kampung masing2.’ yg ber ke upayaan mewujud kan kelangengan bersih/ tertib Di anugrah kan penghargaan yg mendorong Membanggakan hasil kerja dari warga kampung dgn Semangat Gotong Royong/ Pemeliharaan, yg Akan di paparkan di tayangan2 layar umum (open theater) dekat2 keramaian an Pesta rakyat/ Pasar malam.’

  5. Budaya indonesia yg ckup kental saya lihat : masyarakat tidak sadar akan sesuatu yg baik jika tidak d beri reward..bagaimana kalau d adakan kontes sungai terbaik d tiap area jakrta..penanggung jawabnya bsa kpala rw lurah atau camat..dg reward yg ckup besar..mungkin berhasil..maju trus pak gub dan wagub

  6. sebagai ujung tombak pemantau masyarakat sadar kebersihan mestinya RT dan RW, buat apa ada RT/RW yg cuma bisa pungut uang hansip dan kebersihan, sekarang di honor pulak!!!???

    Terus apa tugas Lurah dan Camat selama ini, cuma dikantor???

    Yang terakhir Dinas SKPD dan Walikota, ini yg mesti jadi Komandan Lapangan…..sungguh miris tenan !

  7. tiru pendidikan di jepang terutama soal pengelolaan sampah.sebelum dibuang sampah mesti dibagi sendiri.ada jadwal utk sampah tertentu.
    buatin perda aja,wajib ada tong sampah dgn standar baik,berapa byk tiap brp meter dan byk kendaraan angkut sampah.
    atau bykin bank sampah.
    dan hukuman bagi yg buang sampah ya bersihin area tempat dia buang sampah.jgn bayar denda.dan warga skitar mesti ikut bersihin dan diingetin jgn buang selain tong sampah.

  8. pasang cctv atau terus lakukan pengambilan gambar wajah orang yg buang sampah beserta bukti buangannya lalu tempelkan disuatu papan pengumuman agar semua warga tau sapa aja yg gak turut menjaga kebersihan dilingkungannya, merasa malu yah jgn lakukan pelanggaran , merasa miskin yah jangan memiskinkan orang lain

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here