Basuki: Susah Capai Target “Zero Hole”

6
118

Ahok.Org – Tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki target zero hole atau jalan Jakarta bebas lubang. Melihat fakta di lapangan, masih banyaknya jalan rusak dan berlubang, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui target itu tak dapat tercapai.

“Enggak tercapai, susah tercapai targetnya,” kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Target itu tidak tercapai karena DKI baru saja menerapkan pembelian barang dan jasa melalui e-catalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Apabila sejak dulu DKI telah menggunakan e-catalog, maka target zero hole itu dapat tercapai.

Menurut Basuki, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta telah mengusulkan pengadaan hotmix dan beton di e-catalog.

Melalui e-catalog LKPP, Dinas PU DKI tak perlu lagi melakukan lelang tender. DKI hanya perlu mengusulkan dengan spesifikasi yang diinginkan dan LKPP-lah yang melakukan lelang.

“Masih banyak jalan berlubang di beberapa titik yang sudah dilaporkan. Karena dulu hambatannya di lelang tender yang memakan waktu lama,” kata Basuki.

Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU DKI Jakarta Juaini Yusuf mengatakan, masih banyak jumlah jalan berlubang di Jakarta. Berdasarkan data sejak 16 Desember 2013, jalan berlubang di Jakarta Pusat terdapat di 51 titik.

Ia mengklaim tak ada jalan berlubang di Jakarta Utara. Di Jakarta Barat, terdapat sebanyak 35 titik jalan berlubang. Untuk Jakarta Selatan sebanyak 122 titik jalan berlubang. Sementara jalan berlubang di Jakarta Timur sebanyak 51 titik.

“Totalnya ada 259 titik jalan berlubang di lima wilayah Jakarta,” kata Juaini.

Juaini menjelaskan, masih ada empat titik jalan berlubang di Jakarta Selatan dan 12 titik jalan berlubang di Jakarta Timur yang masih belum diperbaiki. [Kompas.com]

6 COMMENTS

  1. Maaf sak
    Sekedar info saja mengenai bahasa: Lubang jalan itu istilah bahasa Inggrisnya adalah “pothole”. jadi seharusnya “zero pothole”. he he he. Gak rugi kan nambah kosa kata?

  2. Saya juga pernah membuat tulisan tentang perlunya Pemprov DKI membuat sebuah Sub Direktorat atau setidaknya Seksi Penambalan Jalan di Dinas PU DKI.
    Mereka memiliki pegawai yang bertugas mengelilingi jalanan Jakarta mencari lubang/genangan air dan pegawai yang bertugas menerima aduan tentang lokasi jalan berlubang/tergenang air dari masyarakat.
    Lubang jalan dan genangan air menurut saya menyumbang kemacetan paling tidak +/- 20%.
    Terima kasih,.

  3. Arahan pemerintah untuk menggunakan transportasi umum (TransJ) bagi warga DKI sepertinya berhasil. Tapi sayang pertambahan penumpang tidak diimbangi dengan penambahan armada ataupun peningkatan kualitas layanan. Akibatnya, waktu tunggu dari beberapa koridor meningkat pesat dari 20 menit menjadi 50 menit.
    Pengguna reguler yg dari awal telah menyesuailan waktunya jadi korban.
    Sungguh kebijakan yg kurang bijak pak.
    Kalaupun blm ada penambahan armada, tolong maksimalkan semua yg ada.

    Dari Athen-Hayam Wuruk.

  4. jangan jalan biasa yg berlubang, jalan tol yg berbayar aja masih lobang-lobang mau ngomong apa?!

    DPRD DKI Jakarta mestinya sarankan jalan tol yg sudah habis waktunya, serahkan ke pemprov DKI Jakarta, untuk dijadikan jalan raya tidak berbayar…

    Kalau mau bikin jalan tol baru, silakan aja, jangan kangkangi jalan tol yg sudah expired masanya, kayaknya kejar setoran terus…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here